Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Distribusi Vaksin Sinovac ke Sejumlah Daerah, Dikawal Ketat hingga Tenaga Medis Jadi Prioritas

Kompas.com - 04/01/2021, 12:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah mulai mendustribusikan vaksin Sinovac ke sejumlah daerah.

Pengiriman vaksin tersebut mendapat pengawalan ketat dan menggunakan kendaraan khusus.

Hal itu dilakukan untuk menjamin vaksin sampai ke tempat tujuan.

Kelompok pertama yang akan disuntik adalah tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak penanganan pandemi Covid-19.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Perlakuan khusus

Prajurit TNI berjaga di samping Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tahap dua kembali tiba di Indonesia dan menambah jumlah vaksin yang telah datang sebelumnya dengan jumlah 1,2 juta dosis sehingga telah terdapat 3 juta dosis vaksin. ANTARA FOTO/M Agung RajasaANTARA FOTO/M Agung Rajasa Prajurit TNI berjaga di samping Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tahap dua kembali tiba di Indonesia dan menambah jumlah vaksin yang telah datang sebelumnya dengan jumlah 1,2 juta dosis sehingga telah terdapat 3 juta dosis vaksin. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Menurut Kabag Binopsdit II Polda Jabar Kompol Bayu Catur, vaksin Covid-19 rencananya diberangkatkan pukul 15.00 WIB dari Bio Farma ke Soekarno Hatta, Lampung, dan Bali.

Setelah itu, vaksin akan didistribusikan ke 12 wilayah dan proses pengiriman akan mendapat perlakuan khusus.

Salah satunya dengan mengosongkan jalur tol untuk sementara waktu. Selain itu, petugas juga mengenakan senjata lengkap sesuai prosedur pengawalan.

"Pengawalannya karena bersifat khusus, maka kami berlakukan khusus," ucapnya.

Baca juga: Tahu dan Tempe di Tangerang Kembali Beredar, Harga Naik Jadi Rp 15.000

2. Ditarget selesai 16 Januari

Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.ANTARA FOTO/JOJON Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.

Pemerintah Provinsi Banten berencana akan menyelesaikan distribusi vaksin ke 8 kabupaten dan kota di Banten pada tanggal 16 Januari 2020.

"Rencana dimulainya vaksinasi dilakukan serentak tanggal 22 Januari 2021," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti, Minggu (3/1/2021).

Menurut Ati, Pemprov Banten memprioritaskan tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan hingga puskesmas.

Lalu, Pada tahap kedua, dialokasikan sebanyak 250.000 vaksin yang akan disuntikkan kepada pelayan publik.

Pada tahap ketiga dialokasikan kepada peserta BPJS dan JKN di Banten.

3. Prioritas tenaga medis

Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis.SHUTTERSTOCK/ELDAR NURKOVIC Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jambi Johansyah menyebutkan, Kota Jambi akan menerima 20.000 dosis vaksin Sinovac.

Sebanyak 27.000-an tenaga medis tahap pertama telah didata untuk menerima vaksin tersebut.

"Vaksin sudah dikirim dari Bandung. Kita sudah mendata 27.000-an orang untuk menerima vaksin Sinovac, tahap pertama," kata Johansyah melalui pesan singkat, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Polisi Jaga Ketat Gudang Farmasi Vaksin Sinovac di Banten

Seperti diketahui, total vaksin yang diterima Pemprov Jambi adalah 20.000 boks vaksin Sinovac.

Selain Jambi, ada 12 provinsi lain seperti Sumatera Barat (36.920 dosis) Sumatera Selatan (30.000 dosis) Bengkulu (20.280 dosis) Lampung (40.520 dosis) Jawa Tengah (62.560 dosis) Jawa Timur (77.760 dosis) Banten (14.560 dosis) Bali (31.000 dosis) Kalimantan Utara (10.680 dosis) Sulawesi Barat (5.960 dosis) dan Papua (14.680 dosis).

4. Disimpan di ruang khusus

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek vaksin Sinovac di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji Semarang, Senin (4/1/2021).KOMPAS.com/pemprov jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek vaksin Sinovac di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji Semarang, Senin (4/1/2021).

Johansyah mengatakan, setelah tiba di Jambi, vaksin akan disimpan di gudang balai obat yang berada di kompleks perkantoran gubernur Jambi.

"Suhu ruangan sudah sesuai standar penyimpanan vaksin. Disimpan dalam bangunan berukuran 6×15 meter. Dilengkapi dengan penjagaan 24 jam dan CCTV," tutup Johansyah.

Baca juga: Gubernur Herman Deru Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Sumsel

 

5. Prosedur penerima vaksinasi di Palembang

Brimob bersenjata lengkap mengawal pengiriman vaksin Covid-19 sebanyak 30.000 dosisi produksi Sinovac di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Senin (4/1/2021).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Brimob bersenjata lengkap mengawal pengiriman vaksin Covid-19 sebanyak 30.000 dosisi produksi Sinovac di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Senin (4/1/2021).

Berdasar keterangan Kepala Seksi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Yusri, ada 30.000 vaksin telah dikirim ke Palembang.

Lalu, untuk pemberian vaksin akan berlangsung di rumah sakit dan tempat layanan kesehatan lain.

Para penerima vaksin bisa memilih lokasi mana pun yang mereka inginkan sesuai tanggal dan jadwal masing-masing.

"Mereka harus datang sesuai tanggal, tempat dan jam yang telah diisi dalam proses pendaftaran. Nantinya di lokasi vaksin, akan kembali dilakukan pencocokan data," ujarnya, Senin (4/1/2021).

Baca juga: 14.680 Vaksin Sinovac Tiba di Papua

6. Sasar usia rentan

Aparat kepolisian menjaga ketat vaksin Covid-19 yang telah tiba di Lampung, Minggu (4/1/2021). Sebanyak 40.520 dosis tiba melalui jalur darat dari Bandung.KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Aparat kepolisian menjaga ketat vaksin Covid-19 yang telah tiba di Lampung, Minggu (4/1/2021). Sebanyak 40.520 dosis tiba melalui jalur darat dari Bandung.

Dari data sementara, Ysuri mengatakan, di Sumatera Selatan ada sekitar 50.000 tenaga kesehatan dan penunjang yang terdaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Untuk masyarakat umum, vaksin akan diberikan terlebih dulu untuk warga di rentang usia 18-59 tahun.

"Tahap awal di Sumsel 30.000 vaksin. Kemudian tahap dua sekitar 28.000 vaksin. Setelah berada di gudang, nanti didistribusikan ke tujuh Kabupaten kota Sumatera Selatan," ungkapnya.

Baca juga: Tenaga Medis di Bangka Belitung Mulai Terima SMS Calon Penerima Vaksin Covid-19

7. Sebanyak 14.680 vaksin telah tiba di Papua 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan mekanisma pendistribusian vaksin di wilayah Papua. 

Proses distribusi vaksin tersebut, menurutnya, akan melibatkan seluruh pihak agar segera diterima oleh fasilitas kesehatan.

Namun demikian, dirinya belum bisa memberi kepastian mengenai mekanisme penyuntikan vaksin tersebut ke masyarakat.

"Belum, belum, nanti kami simpan dulu," kata dia melalui sambungan telepon. 

(Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan, Kontributor Jambi, Suwandi, Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Dheri Agriesta, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com