KOMPAS.com - Pemerintah mulai mendustribusikan vaksin Sinovac ke sejumlah daerah.
Pengiriman vaksin tersebut mendapat pengawalan ketat dan menggunakan kendaraan khusus.
Hal itu dilakukan untuk menjamin vaksin sampai ke tempat tujuan.
Kelompok pertama yang akan disuntik adalah tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak penanganan pandemi Covid-19.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Menurut Kabag Binopsdit II Polda Jabar Kompol Bayu Catur, vaksin Covid-19 rencananya diberangkatkan pukul 15.00 WIB dari Bio Farma ke Soekarno Hatta, Lampung, dan Bali.
Setelah itu, vaksin akan didistribusikan ke 12 wilayah dan proses pengiriman akan mendapat perlakuan khusus.
Salah satunya dengan mengosongkan jalur tol untuk sementara waktu. Selain itu, petugas juga mengenakan senjata lengkap sesuai prosedur pengawalan.
"Pengawalannya karena bersifat khusus, maka kami berlakukan khusus," ucapnya.
Baca juga: Tahu dan Tempe di Tangerang Kembali Beredar, Harga Naik Jadi Rp 15.000
Pemerintah Provinsi Banten berencana akan menyelesaikan distribusi vaksin ke 8 kabupaten dan kota di Banten pada tanggal 16 Januari 2020.
"Rencana dimulainya vaksinasi dilakukan serentak tanggal 22 Januari 2021," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti, Minggu (3/1/2021).
Menurut Ati, Pemprov Banten memprioritaskan tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan hingga puskesmas.
Lalu, Pada tahap kedua, dialokasikan sebanyak 250.000 vaksin yang akan disuntikkan kepada pelayan publik.
Pada tahap ketiga dialokasikan kepada peserta BPJS dan JKN di Banten.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jambi Johansyah menyebutkan, Kota Jambi akan menerima 20.000 dosis vaksin Sinovac.
Sebanyak 27.000-an tenaga medis tahap pertama telah didata untuk menerima vaksin tersebut.
"Vaksin sudah dikirim dari Bandung. Kita sudah mendata 27.000-an orang untuk menerima vaksin Sinovac, tahap pertama," kata Johansyah melalui pesan singkat, Minggu (3/1/2021).
Baca juga: Polisi Jaga Ketat Gudang Farmasi Vaksin Sinovac di Banten
Seperti diketahui, total vaksin yang diterima Pemprov Jambi adalah 20.000 boks vaksin Sinovac.
Selain Jambi, ada 12 provinsi lain seperti Sumatera Barat (36.920 dosis) Sumatera Selatan (30.000 dosis) Bengkulu (20.280 dosis) Lampung (40.520 dosis) Jawa Tengah (62.560 dosis) Jawa Timur (77.760 dosis) Banten (14.560 dosis) Bali (31.000 dosis) Kalimantan Utara (10.680 dosis) Sulawesi Barat (5.960 dosis) dan Papua (14.680 dosis).
Johansyah mengatakan, setelah tiba di Jambi, vaksin akan disimpan di gudang balai obat yang berada di kompleks perkantoran gubernur Jambi.
"Suhu ruangan sudah sesuai standar penyimpanan vaksin. Disimpan dalam bangunan berukuran 6×15 meter. Dilengkapi dengan penjagaan 24 jam dan CCTV," tutup Johansyah.
Baca juga: Gubernur Herman Deru Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Sumsel
Berdasar keterangan Kepala Seksi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Yusri, ada 30.000 vaksin telah dikirim ke Palembang.
Lalu, untuk pemberian vaksin akan berlangsung di rumah sakit dan tempat layanan kesehatan lain.
Para penerima vaksin bisa memilih lokasi mana pun yang mereka inginkan sesuai tanggal dan jadwal masing-masing.
"Mereka harus datang sesuai tanggal, tempat dan jam yang telah diisi dalam proses pendaftaran. Nantinya di lokasi vaksin, akan kembali dilakukan pencocokan data," ujarnya, Senin (4/1/2021).
Baca juga: 14.680 Vaksin Sinovac Tiba di Papua
Dari data sementara, Ysuri mengatakan, di Sumatera Selatan ada sekitar 50.000 tenaga kesehatan dan penunjang yang terdaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Untuk masyarakat umum, vaksin akan diberikan terlebih dulu untuk warga di rentang usia 18-59 tahun.
"Tahap awal di Sumsel 30.000 vaksin. Kemudian tahap dua sekitar 28.000 vaksin. Setelah berada di gudang, nanti didistribusikan ke tujuh Kabupaten kota Sumatera Selatan," ungkapnya.
Baca juga: Tenaga Medis di Bangka Belitung Mulai Terima SMS Calon Penerima Vaksin Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan mekanisma pendistribusian vaksin di wilayah Papua.
Proses distribusi vaksin tersebut, menurutnya, akan melibatkan seluruh pihak agar segera diterima oleh fasilitas kesehatan.
Namun demikian, dirinya belum bisa memberi kepastian mengenai mekanisme penyuntikan vaksin tersebut ke masyarakat.
"Belum, belum, nanti kami simpan dulu," kata dia melalui sambungan telepon.
(Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan, Kontributor Jambi, Suwandi, Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Dheri Agriesta, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.