Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Jember Temukan Bantuan Covid-19 Tersimpan di Gudang, Sebagian Mulai Rusak

Kompas.com - 29/12/2020, 18:36 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Pansus Covid-19 DPRD Jember menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke gudang penyimpanan sembako di Gedung Liposos Jember, Selasa (29/12/2020).

 

Sembako yang diperuntukkan bagi warga terdampak Covid-19 itu ditemukan rusak. Mulai dari gula, beras, hingga minyak goreng.

"Kami baru tau ternyata banyak sisa bantuan dari kecamatan disimpan di gudang yang ada di Liposos, selain di Pendopo," kata anggota Pansus Covid-19 DPRD Jember Alfian Andri Wijaya kepada Kompas.com di lokasi, Selasa.

Menurut dia, ada banyak bantuan sembako yang masih tersimpan di gudang itu. Bantuan itu belum tersalurkan ke masyarakat.

"Ribuan kilo gula rusak, kayak mencair," kata dia.

Baca juga: Bupati Gresik Sambari Halim Positif Covid-19, 20 Orang Diduga Kontak Dekat Dites Swab

Politikus Gerindra ini tak tahu pasti sejak kapan sembako itu disimpan di Gudang Liposos. Menurutnya, sembako tersebut merupakan bantuan yang berasal dari APBD Jember.

Alfian menambahkan alasan sembako tidak tersalurkan karena banyak warga yang sudah menerima bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi.

Sehingga bantuan tersebut dikembalikan dari tingkat kecamatan ke gudang penyimpanan di Liposos.

"Ada beberapa data ganda, sisa di kecamatan ditarik ke Liposos. Saya tanya kenapa tidak disalurkan, kan eman (sayang sekali), ribuan kilo gula," papar dia.

Pihak Liposos telah pernah berkirim surat kepada Ketua Satgas Covid-19 Jember agar bantuan itu disalurkan saat kegiatan pembagian sembako oleh TNI.

 

Tetapi, surat itu tak mendapat respons sehingga sembako tetap dibiarkan.

"Ini yang di satu gudang, belum tau juga kondisi bantuan yang di gudang pendopo," kata Alfian.

Alfian menyesalkan tak ada perbaikan data terkait penerima bantuan Covid-19. Akibatnya, bantuan sembako tak tersalurkan dengan baik hingga kondisinya rusak.

DPRD Jember akan mengundang sejumlah OPD, seperti Dinsos dan Satgas Covid-19 untuk menanyakan hal tersebut.

Baca juga: Tak Mampu Bayar Jasa, Pemuda Ini Bunuh Teman Kencannya yang Berusia 14 Tahun di Hotel

Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Liposos Jember Rony Effendi menambahkan jumlah gula yang rusak sekitar 1.400 kilogram.

"Yang rusak hanya gula. Kalau minyak tumpah-tumpah," jelas Rony.

Sedangkan beras yang rusak mencapai ratusan kilo. Namun beras tersebut masih bisa digunakan.

"Tapi masih bisa kami poles. Kalau gula sudah tidak bisa di apa-apakan," kata dia.

 

Rony mengaku pernah melaporkan dengan cara berkirim surat pada ketua Satgas Covid-19 terkait sembako tersebut. Namun tidak mendapat jawaban.

"Sudah saya laporkan pada ketua gugus tertulis," jelas dia.

Baca juga: Kerumunan Pengantar Jenazah di Pasuruan, Satgas Covid-19: Itu di Luar Dugaan Kami..

 

Ia tak mengetahui kelanjutan penyaluran sembako tersebut. Karena kebijakan eksekusi ada di Satgas Covid-19.

"Terserah kebijakan ketua gugus mau disalurkan ke siapa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com