Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Wakil Bupati Jember Demo, Desak Bupati Faida Minta Maaf

Kompas.com - 22/12/2020, 13:38 WIB
Bagus Supriadi,
Khairina

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS. com - Ratusan pendukung Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief menggelar aksi di halaman Pemkab Jember, Selasa (22/12/2020).

Mereka mendesak Bupati Faida keluar dari kantornya dan meminta maaf pada wakil bupati serta masyarakat Jember.

Alasannya, Kiai Muqit disalahkan karena telah menjalankan rekomendasi Mendagri, yakni terkait pengembalian Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) 2016 Pemerintah Kabupaten Jember saat menjabat sebagai Plt bupati Jember.

Baca juga: Cerita Wabup Jember Diajak ke Kejari, Disalahkan karena Laksanakan Rekomendasi Mendagri

Para demonstran itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari aliansi santri Jember dan koalisi masyarakat Jember.

Mereka datang dari berbagai kecamatan, terutama dari Kecamatan Silo yang merupakan kampung halaman kiai Muqit.

“Kami punya sopan santun, jika kiai kami dikhianati, kami tidak terima,” kata Ikhsan, salah satu pendemo asal kecamtan Silo.

Mereka mendesak bupati keluar dan meminta maaf. Mereka tak ingin martabat kiai direndahkan dengan sikap bupati.

“Jika Bupati Faida dan kroni-kroninya yang telah mengintimidasi kiai Muqit tidak minta maaf, kami akan aksi besar-besaran” terang dia.

Dia mengaku menjaga marwah ulama agar tidak diremehkan dan direndahkan. Bila Faida minta maaf, warga tidak akan menggelar aksi.

Ketika Kiai Muqit diajak ke kantor Kejari oleh Bupati,di sana dia disalahkan secara ramai-ramai karena telah menjalankan perintah Mendagri.

Demonstran berharap intimidasi yang dilakukan pada kiai itu tidak terulang kembali. Sebab, wakil bupati yang terpilih juga berasal dari kalangan kiai.

“Kami tunggu minta maafnya bupati selama 2 kali 24 jam,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief menemui para demonstran dan meminta membubarkan diri. Dia mengaku sudah meminta para pendukungnya untuk tidak menggelar demo. Namun tetap diakukan karena ada ketidakpastian informasi.

“Mungkin karena informasi yang tidak pasti. Antara yang disampaikan Kasi Datun dan Bupati tidak sama,” jelas dia.

Kasi Datun Kejari Jember mengaku pertemuan dengan bupati dan wakil bupati hanya untuk membahas sengkat aset Pemkab Jember. Sedangkan Faida mengaku terkait konsultasi pencairan anggaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com