KOMPAS.com - UGM siap memasarkan alat pendeteksi Covid-19 yang diberi nama GeNose. Jika sudah diproduksi massal, biaya tes GeNose cukup murah sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000.
GeNose secara resmi sudah mengantongi izin edar untuk membantu penangan Covid-19 melalui skrining cepat.
Menurut Ketua tim pengembang GeNose, Kuwat Triyana produksi pertama GeNose C19 didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN.
Baca juga: GeNose UGM Dapat Izin Edar, Biaya Tes Cuma Rp 15-25 Ribu
Setelah mengantong izin edar dari Kemenkes, 100 unit batch pertama akan diserahkan untuk didistribusikan. Dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas, diharapkan dapat memberikan dampak maksimal.
"Berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat," jelas Kuwat dalam keterangan tertulis Humas UGM, Sabtu (26/12/2020).
Baca juga: Cara Kerja GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM yang Dapat Izin Edar
Ia berharap distribusi GeNose C19 bisa tepat sasaran seperti digunakan di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian termasuk rumah sakit.
Distribusi juga bisa dilakukan ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19.
Namun, menurut Kuwat, dalam tahap saat ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.
"Dengan 100 unit batch pertama, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari,"urainya.
Ia menyebut angka 120 tes per alat itu dari estimasi setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas. Sehingga dalam satu jam ada 20 orang yang dites dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam.
Baca juga: Jokowi Harap Vaksin Merah Putih hingga GeNose Bisa Diproduksi Massal dan Jadi Investasi
Kedepannya, GeNose C119 akan segera diproduksi secara massal. Dengan ada 1.000 unit GeNose maka mampu melakukan 120 ribu orang se hari.
Dan ditargetkan pada akhir bulan Februri 2021, akan diproduksi sebanyak 10.000 unit. Jika tercapai maka Indonesia akan menjadi negara yang melakukan jumlah tes Covid-19 terbanyak yakni 1,2 juta orang per hari.
"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus," tuturnya.
Baca juga: Sebelum Diproduksi Akhir Tahun, GeNose UGM Uji Diagnostik
Tak hanya murah, hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.
Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna mengatakan dengan GeNose adalah sebuah kontribusi UGM dalam turut menangani pandemi Covid-19.
Baca juga: Mengenal GeNose, Alat Canggih Pendeteksi Covid-19 dalam 80 Detik Lewat Embusan Napas
Selain dengan GeNose diharapkan roda perekonomian tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini juga memperlihatkan berjalannya kemitraan dan kerja sama strategis antara universitas, pemerintah, industri dan masyarakat.
"Ini kerja bagus sekaligus perwujudan UGM Science Techno Park sebagai jembatan antara universitas dan industri serta tempat riset para dosen dan mahasiswa," ucapnya.
Baca juga: Alat GeNose UGM Diapresiasi Gugus Tugas Covid-19 DIY
Dian mengatakan, VOC terbentuk lantaran adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.
Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose, terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor-sensor dalam tabung itu lalu bekerja mendeteksi VOC.
Baca juga: Alat GeNose UGM Diapresiasi Gugus Tugas Covid-19 DIY
Kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil. Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.
Dari pengujian itu, diketahui tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Jawahir Gustav Rizal| Editor: Khairina, Jihad Akbar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.