Salin Artikel

Mengenal GeNose Pendeteksi Covid-19 dari UGM, Biaya Tes Murah hingga Sampel Gunakan Embusan Napas

GeNose secara resmi sudah mengantongi izin edar untuk membantu penangan Covid-19 melalui skrining cepat.

Menurut Ketua tim pengembang GeNose, Kuwat Triyana produksi pertama GeNose C19 didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN.

Setelah mengantong izin edar dari Kemenkes, 100 unit batch pertama akan diserahkan untuk didistribusikan. Dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas, diharapkan dapat memberikan dampak maksimal.

"Berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat," jelas Kuwat dalam keterangan tertulis Humas UGM, Sabtu (26/12/2020).

Ia berharap distribusi GeNose C19 bisa tepat sasaran seperti digunakan di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian termasuk rumah sakit.

Distribusi juga bisa dilakukan ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19.

Namun, menurut Kuwat, dalam tahap saat ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.

"Dengan 100 unit batch pertama, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari,"urainya.

Ia menyebut angka 120 tes per alat itu dari estimasi setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas. Sehingga dalam satu jam  ada 20 orang yang dites dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam.

Kedepannya, GeNose C119 akan segera diproduksi secara massal. Dengan ada 1.000 unit GeNose maka mampu melakukan 120 ribu orang se hari.

Dan ditargetkan pada akhir bulan Februri 2021, akan diproduksi sebanyak 10.000 unit. Jika tercapai maka Indonesia akan menjadi negara yang melakukan jumlah tes Covid-19 terbanyak yakni 1,2 juta orang per hari.

"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus," tuturnya.

Tak hanya murah, hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.

Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna mengatakan dengan GeNose adalah sebuah kontribusi UGM dalam turut menangani pandemi Covid-19.

Selain dengan GeNose diharapkan roda perekonomian tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini juga memperlihatkan berjalannya kemitraan dan kerja sama strategis antara universitas, pemerintah, industri dan masyarakat.

"Ini kerja bagus sekaligus perwujudan UGM Science Techno Park sebagai jembatan antara universitas dan industri serta tempat riset para dosen dan mahasiswa," ucapnya.

Dian mengatakan, VOC terbentuk lantaran adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.

Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose, terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor-sensor dalam tabung itu lalu bekerja mendeteksi VOC.

Kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil. Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.

Dari pengujian itu, diketahui tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Jawahir Gustav Rizal| Editor: Khairina, Jihad Akbar)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/27/08480021/mengenal-genose-pendeteksi-covid-19-dari-ugm-biaya-tes-murah-hingga-sampel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke