YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi yang diciptakan Universitas Gajah Mada (UGM) berupa alat pendeteksi Covid-19, diapresiasi oleh Pemerintah Daerah DIY.
Alat tersebut diberi nama GeNose, yang beberapa waktu lalu telah dipresentasikan kepada Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana mengatakan, pihaknya menyambut baik jika ada inovasi dan kemajuan dalam rangka penanggulangan covid-19.
"Sambut baik, iya. Setiap inovasi dan kemajuan dalam rangka penanggulangan covid ya kita merespons dengan baik," katanya ditemui wartawan di kantor Gubernur, kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (25/9/2020).
Baca juga: ASN Dinkes DIY Meninggal karena Covid-19 Diduga Terkait Klaster Besar
Namun, kata Biwara, alat tersebut masih memerlukan penilaian dari lembaga-lembaga yang kompeten apakah sudah layak untuk dipakai atau belum.
"Bagaimana lembaga yang kompeten menilai itu. Sudah layak pakai belum atau seperti apa. Kalau sudah (layak pakai) itu nanti kebijakan dr pusat seperti apa," ujarnya.
Setelah dilakukan berbagai macam pengujian dan sudah ada kebijakan pemerintah daerah akan mengikutinya.
"Nanti kemudian baru tingkat daerah kita mengikuti kalau sudah ada kebijakan. Kan di pusat juga baru presentasi to," katanya.
"Kalau memang oke ya gak masalah. Tapi proses itu harus dilalui," imbuhnya.
Baca juga: GeNose UGM Mampu Deteksi Covid-19 dalam 80 Detik
Diberitakan sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) siap meluncurkan alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas yang diberi nama GeNose.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan