Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Nilai Turun Selama Belajar Daring, 5 Siswa Bikin Video TikTok Injak Rapor, Berujung Dikeluarkan dari Sekolah

Kompas.com - 22/12/2020, 13:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Beberapa orangtua murid di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mendapatkan pemberitahuan jika anak mereka dikeluarkan dari sekolah.

Penyebabnya, anak-anak SMP tersebut membuat video TikTok menginjak rapor mereka.

Setelah video diketahui, pihak sekolah memanggil para orangtua siswa dan memberikan sanksi bagi siswa untuk tak bersekolah di tempat itu lagi.

Baca juga: Gara-gara Video TikTok Injak Rapor, 5 Siswa SMP Dikeluarkan dari Sekolah

Kesal nilai turun selama belajar daring

Ilustrasi belajar daring (online) dari rumah.Pexels Ilustrasi belajar daring (online) dari rumah.
Peristiwa pembagian rapor di Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut diketahui berlangsung pada Jumat (19/12/2020).

Setelah pembagian rapor, sejumlah siswa merasa kesal melihat nilai mereka.

Salah satu siswa yang dikeluarkan mengaku, nilai mereka tak memuaskan lantaran pembelajaran secara daring.

Padahal mereka sebelumnya juara kelas.

"Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," ujar salah seorang siswa.

Ia mengaku masih ingin bersekolah di tempat tersebut.

"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah," tutur dia.

Baca juga: Senangnya Para Murid Bisa ke Sekolah Lagi dan Tak Repot Belajar Daring

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Anaknya histeris hingga tak mau makan

Salah satu orangtua siswa bernama Baiq Raehan (38) menuturkan, para orangtua dikumpulkan oleh pihak sekolah.

Mereka lalu diberi penjelasan jika anak-anak tersebut membuat video TikTok yang dinilai melanggar aturan sekolah.

Total ada lima anak yang diberikan sanksi.

"Kami dikumpulkan dan dijelaskan bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, dan karena perbuatan itulah mereka dikeluarkan. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," jelas Raehan.

Ia menyayangkan sekolah langsung memberi sanksi dikeluarkan tanpa adanya peringatan ke anak-anak terlebih dahulu.

Akibatnya, anak-anak mereka syok ketika diberitahu perihal sanksi.

Tak hanya menangis histeris, bahkan ada siswa yang tak mau makan.

"Anak saya menangis, tidak mau makan. Kaget dia, gara-gara TikTok dia dikeluarkan dari sekolah, kami juga orangtua kaget, bagaimana ini? bisakah anak sekolah lagi?" ujar Raehan cemas.

Baca juga: Cara Mengatasi Mata Lelah pada Anak Selama Belajar Daring

Penjelasan sekolah

ilustrasi TikTokreuters.com ilustrasi TikTok
Saat dikonfirmasi, pihak sekolah mengatakan mereka hanya meminta siswa mencari sekolah lain.

"Kami tidak memecat, tetapi meminta mereka mencari sekolah lain, tidak di sekolah ini," kata Kepala SMPN 1 Suela Kasri.

Keputusan tersebut, kata Kasri, sudah dirapatkan dalam pertemuan dewan guru.

Para siswa itu dinilai telah melanggar peraturan.

"Tindakan mereka telah melanggar aturan sekolah. Melebihi skor pelanggaran 75 poin," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com