Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Guguran Material Gunung Merapi, Jarak Luncur Sejauh 200 Meter

Kompas.com - 08/12/2020, 16:03 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran material terjadi di Gunung Merapi pada hari ini, Selasa (8/12/2020). Kali ini guguran teramati sejauh 200 meter.

"Baru saja konfirmasi dengan bapak pengamat, guguran ke arah barat dengan jarak luncur 200 meter," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, Selasa (8/12/2020).

Hanik mengatakan guguran tersebut terjadi pada 09:17 WIB. Suara guguran terdengar dari Pos Pengamatan Babadan, Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Satu TPS di KRB Merapi Dipindahkan ke Barak Pengungsian Glagaharjo Sleman

Dalam pengamatan pada hari ini, sejak 06.00 WIB  hingga 12.00 WIB, BPPTKG mencatat ada lima gempa guguran, enam gempa embusan, 49 gempa fase banyak, dan 12 gempa vulkanik dangkal.

Cuaca sekitar kawah Gunung Merapi terpantau cerah. Angin bertiup ke arah timur dengan suhu udara dalam kisaran 22,5 dan 30,7 derajat celsius.

Sedangkan kelembaban udara 41-68 persen dan tekanan udara 625.2-708 mmHg.

"Visual Merapi tampak jelas, kemudian asap kawah termati putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ujar dia.

Baca juga: Akibat Guguran Lava, Morfologi Gunung Merapi Berubah, Permukaan Kawah Terangkat

Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta menyebut sumber tekanan magma di Gunung Merapi berada pada kedalaman 1,3 kilometer di bawah puncak.

"Kita lihat ada dua potensi bahwa sudah terjadi inflasi, sumber tekanan yang menyebabkan pemendekan jarak tunjam, pemendekan baseline electronic distance measurement (EDM)," ujar Penyidik Bumi BPPTKG Yogyakarta Nurnaning Aisyah kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Dia menduga adanya migrasi magma dari suatu sumber relatif lebih dalam menuju ke permukaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com