SEMARANG, KOMPAS.com - Belasan rumah warga di kawasan pinggiran Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, rusak akibat dihantam gelombang pasang air laut pada Minggu (6/12/2020) dini hari.
Bahkan, beberapa pilar dan dinding bangunan rumah warga di bagian belakang yang dekat dengan bibir pantai ambrol karena terhempas ombak setinggi empat meter.
Sejumlah kapal nelayan juga rusak dan terombang-ambing akibat diterjang gelombang lepas pantai.
Sebelumnya, tanggul penahan ombak sepanjang sekitar 300 meter di pesisir panti itu jebol akibat cuaca buruk yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Salah satu warga yang terdampak yakni Ketua RT 001 RW 015 Tambkalorok, Kelurahan Tanjung Mas, Sutrimo (51).
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Semarang Tangani 10 Kasus, Libatkan ASN dan Media
Dia mengaku rumah bagian belakang hancur karena diterjang gelombang air laut berkali-kali.
"Malam itu, hujan disertai angin besar. Gelombang naik saat hujan berhenti. Saya langsung berjaga-jaga di depan pintu dapur menahan agar air laut tidak masuk sampai ke dalam," jelasnya saat ditemui, Selasa (8/12/2020).
Saat itu Sutrimo berusaha menyelamatkan perabotan dapur namun tak berhasil karena gelombang air laut sudah langsung menerjang dapur dan juga kamar mandi.
"Asbesnya juga jebol saya enggak kontrol di bawah ternyata sudah tergerus ombak sampai berlubang. Pilarnya juga ambrol," ujarnya.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Ada 13 rumah yang rusak, 10 rumah diantaranya kondisinya cukup parah. Ombak seperti ini sudah 4 harian, paling parah setelah sabuk pantai jebol. Dini hari tadi juga kencang sekali ombaknya," ungkapnya.
Dia menjelaskan, warga yang mayoritas nelayan juga tidak berani melaut karena gelombang tinggi.
Baca juga: Gegara Banjir, Pengiriman Logistik Pilkada Kabupaten Semarang Lewat Demak
Warga yang terdampak sementara ini mengungsi di tempat kerabat dan tetangga sampai rumahnya bisa diperbaiki.
Selain itu, bantuan dari pemerintah maupun relawan juga sudah tiba selepas musibah tersebut.
"Bantuan sudah mulai ada. Nanti katanya akan dibantu juga untuk memperbaiki. Belum ada yang ke pengungsian, tapi ke tetangga," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.