Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Satpam De Flamboyan, Tak Bisa Selamatkan Keluarga yang Terjebak Banjir 2 Meter

Kompas.com - 07/12/2020, 20:48 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pengungsi korban banjir di Perumahan De Flamboyan di Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara, masih berada di posko pengungsian.

Sebagian dari mereka mulai mengalami gangguan kesehatan.

Salah satu pengungsi di posko itu adalah Elikasih Telaumbanua (38).

Baca juga: Sejumlah Kawasan Terisolasi Banjir, Aceh Utara Tetapkan Status Bencana Daerah

Saat ditemui, Elikasih sedang mengalami batuk.

Dia bersama istri dan 3 anaknya terpaksa tinggal sementara di posko, karena rumahnya tidak bisa ditinggali akibat banjir.

Lokasi rumahnya berada di dekat masjid.

Tepat di belakang rumahnya adalah tanggul sungai yang jebol.

Saat banjir datang, Elikasih yang merupakan satpam Perumahan De Flamboyan itu sedang berjaga di pos.

Baca juga: Korban Banjir di Medan Tidur Beralaskan Tikar, Kemensos Geser Logistik dari Palembang

Malam itu, dia tidak sempat menyelamatkan keluarganya yang berada di rumah.

Saat itu dia hanya bisa pasrah dan berdoa agar keluarganya selamat.

"Saya di pos saja pak, berdoa dan pasrah saja. Kalau saya paksakan ke rumah, pasti saya terbawa hanyut, karena deras kali airnya," kata dia.

Menurut Elikasih, keluarganya bisa selamat dari banjir setinggi 2 meter, karena naik ke lantai dua rumahnya.

"Di rumah itu ada istri dan 3 anak saya," kata dia.

Saat ini, Elikasih dan keluarganya tinggal di posko.

Tidak ada barang apapun di rumahnya yang selamat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com