Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi 8 Bulan yang Menunggu Kepastian Operasi Berbiaya Rp 1 Miliar

Kompas.com - 07/12/2020, 16:26 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Yulizar saat ini masih menunggu proses screening untuk menjadi pendonor bagi buah hatinya tersebut.

Usia bayi dari pasangan Yulizar dengan Meutia Rachmatia yang masih bayi ini membuat penanganan dan operasi cangkok harus segera dilakukan.

Yulizar mengatakan, Dzili mendapat nomor urut 6 untuk pelaksanaan operasi.

Namun, belum ada jadwal pasti terkait operasi cangkok tersebut.

"Ada juga pasien nomor urut 1, jadwal operasinya Januari 2021. Masa tunggu satu tahun," kata Yulizar.

Menurut Yulizar, masa tunggu yang lama ini diduga karena antrean pasien yang menggunakan jaminan kesehatan dari pemerintah.

Sebab, menurut Yulizar, pasien umum bisa langsung operasi.

"Tentunya bisa (langsung operasi) setelah screening pendonornya selesai," kata Yulizar.

Biaya tidak sedikit

Namun, untuk bisa melalui jalur pasien umum ini, Yulizar mengaku sangat berat.

Sebab, biaya operasi cangkok hati mencapai Rp 1 miliar.

"Untuk saat ini juga sangat berat sebenarnya. Satu hari, Dzili harus minum susu khusus, Pregestimil. Satu kaleng itu harganya mencapai Rp300.000," kata Yulizar.

Yulizar mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah di Provinsi Lampung terkait pendanaan, baik itu pengobatan maupun biaya screening pendonor yang mencapai Rp 200 juta.

"Sekecil apapun bantuan dan donasi dari kawan-kawan sangat berarti," kata Yulizar.

Yulizar mengatakan, donasi bisa dilakukan dengan mengunjungi situs Kitabisa.com dengan  klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com