Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Waktu Tunggu Vaksinasi 45 Menit, Ridwan Kamil Keberatan

Kompas.com - 04/12/2020, 18:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko berkunjung ke rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (4/12/2020).

Keduanya membahas sejumlah hal seputar penanganan Covid-19, salah satunya adalah tentang rencana teknis pemberian vaksin.

“Kami diskusi dengan gubernur Jawa Barat dan kira-kira bagaimana implementasikan kalau vaksin nanti datang. Beberapa catatan tadi saya dapatkan,” kata Moeldoko.

Baca juga: Guru dan KPAI Jabar Minta Sekolah Tatap Muka Digelar setelah Vaksinasi Covid-19

Berdasarkan hasil analisa, lanjut dia, setiap pemberian vaksin untuk satu orang memakan waktu sekitar 45 menit. Sekitar 30 menit di antaranya dibutuhkan untuk menunggu reaksi vaksin.

Sementara kondisi puskesmas yang berada di daerah tak akan cukup untuk melayani jumlah warga. Karena itu, ada kemungkinan pemberian vaksin dilakukan di tempat lain.

“Sehingga nanti kalau vaksin datang. Pertanyaannya, apakah harus di puskesmas atau mencari gedung yang memadai sehingga tidak terjadi penumpukan massa karena menunggu yang 30 menit atau ada cara baru,” tutur Moeldoko.

Sementara itu, Ridwan Kamil menambahkan, waktu tunggu selama 45 menit dirasa terlalu lama dan berpotensi membuat kerumunan baru.

Baca juga: Tanpa Tracing, Testing, dan Treatment, Vaksinasi Covid-19 Dinilai Tak Akan Efektif

 

Karena itu, ia meminta pemerintah pusat segera membuat kebijakan yang realistis untuk bisa menekan potensi tersebut.

“Sehingga mohon dibuat sebuah peraturan yang lebih realistis. Usulan Jawa Barat adalah menggunakan gedung-gedung besar gedung pertemuan gedung olahraga yang non Puskesmas,” ucap Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com