Baliho Risma dan Machfud Arifin Bermunculan, Putra Risma: Jangan Asal Pasang Tanpa Izin

SURABAYA, KOMPAS.com - Jelang pemungutan suara Pilkada Surabaya 2020, beredar baliho bergambar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di berbagai sudut Kota Surabaya.

Gambar Risma dalam baliho yang beredar, bersama calon wali kota Surabaya Machfud Arifin.

Dalam baliho tersebut terdapat tulisan, "Bela Risma, Menangkan MA (Machfud Arifin)".

Ada juga yang bertuliskan "MA Paling Mampu Lanjutkan Risma" beserta #JanganAduDombaKita.

Baca juga: Risma Tulis Surat untuk Warga, Ajak Tak Golput di Pilkada Surabaya

Putra Sulung Risma, Fuad Bernardi menyebut, baliho tersebut menimbulkan pemahaman yang sesat dan merupakan jebakan politik.

"Jelas-jelas Bu Risma mendukung Eri Cayadi-Armuji di Pilkada Surabaya tahun ini. Baliho tersebut cara lawan politik Bu Risma membodohi masyarakat Surabaya, " kata Fuad, saat dikonfirmasi Selasa (1/12/2020) malam.

Risma sendiri menurut dia tidak mengizinkan fotonya dipasang bersama pasangan calon wali Kota Surabaya selain Eri Cahyadi-Armuji, karena Risma adalah pengurus DPP PDI-P.

"Seharusnya sportif dong, jangan asal pasang foto Bu Risma tanpa izin. Politik itu bukan menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan," terang Fuad.

Terpisah, Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman, Imam Syafii, tidak melihat baliho-baliho dimaksud dalam kategori alat peraga kampanye (APK).

"Kalau saya lihat, bentuknya bukan APK. Tapi, spontanitas warga Surabaya yang bersimpati kepada Bu Risma, namun juga menginginkan Pak Machfud jadi pengganti Bu Risma," kata Imam.

Baca juga: Warga Mulai Tak Disiplin, Risma Minta Bawahannya Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19

Pilkada Surabaya diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji diusung PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.