SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat menyajikan penambahan kasus Covid-19 sesuai data real time.
"Saran saya satu data real time yang sudah terkonfirmasi. Dengan cara ini akan lebih baik," kata Ganjar di kantornya, Selasa (1/12/2020).
Ganjar mengaku telah menghubungi pemerintah pusat secara langsung untuk menindaklanjuti perbedaan data Covid-19.
"Saya hubungi Pak Menkes dan sudah langsung direspons untuk segera diperbaiki. Saya sampaikan juga ke Pak Menko Marinvest dan sudah komunikasi langsung dengan Pusdatin Kemenkes serta Pak Wiku dari Satgas Covid-19 pusat. Semuanya sepakat, ya memang ada persoalan dalam pengelolaan itu (data). Ini kesempatan kita memperbaiki," katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di 6 Daerah di Jateng Tinggi, Ganjar: Semua Daerah Hati-hati
Sebelumnya, terdapat perbedaan data penambahan kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan Dinas Kesehatan Jateng pada 29 November lalu.
Satgas Covid-19 merilis penambahan kasus Covid-19 di Jateng meningkat sebesar 2.063 pada Minggu (29/11/2020).
Sementara, di hari yang sama Dinas Kesehatan Jateng mencatat jumlah penambahan kasus di Jateng sebanyak 844.
Baca juga: Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ganjar: Saya Protes
Ganjar juga menyebut terdapat temuan data ganda yang cukup banyak.
Sehingga penambahan kasus yang dirilis oleh pusat seakan terjadi lonjakan yang signifikan.
"Maka kita minta datanya satu aja di sistem new all record, titik, enggak ada komanya. Tapi masih ada data yang sifatnya manual, nah yang manual kan ndak bisa," ujarnya.
Meski demikian, Ganjar mengamini terjadi kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jateng.
Namun, kenaikannya tidak setinggi yang disampaikan pemerintah pusat pada 29 November lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.