Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Kondisi Kawah Merapi Saat Berstatus Level 3, Pemilik Akun: Bahaya Merapi Nyata

Kompas.com - 28/11/2020, 19:15 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Jagat media maya dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan kondisi kawah puncak Gunung Merapi.

Video berdurasi 2 menit itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @laharbara pada Jumat (27/11/2020).

Hingga Sabtu (28/11/2020), video itu telah ditonton lebih dari 20.234 kali dan mendapatkan lebih dari 100 komentar.

Video itu memperlihatkan kondisi kawah puncak Gunung Merapi secara jelas. Kawah Gunung Merapi yang berstatus Siaga (level III) terlihat mengeluarkan asap putih.

Baca juga: Kondisi Terkini Gunung Merapi, Titik Longsoran Baru dan Intensitas Gempa Guguran

Bakat Setiawan, pemilik akun Instagram @laharbara mengatakan, sengaja mengambil video kondisi kawah Gunung Merapi dengan tujuan untuk memberikan gambaran visual kepada masyarakat lereng Merapi.

"Sengaja, Mas. Untuk memberikan gambaran visual kepada masyarakat lereng Merapi. Bahwa bahaya Merapi itu nyata adanya, agar mereka selalu siap dan waspada," kata Bakat, dalam pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Sabtu.

Dia berharap, masyarakat bisa lebih mawas diri setelah melihat video kondisi puncak Gunung Merapi yang diunggah di akun Instagramnya.

"Semoga saja setelah masyarakat melihat video ini, mereka jadi lebih mawas diri," ucap Bakat.

Bakat menceritakan naik ke puncak dan mengabil video kondisi kawah Gunung Merapi pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 07.00 WIB melalui jalur pendakian Selo.

"Saya naik jam 7 pagi. Saya ambil video pakai kamera HP (handphone)," ujar warga Cepogo itu.

Disinggung respons masyarakat setelah dirinya mengunggah video itu, kata Bakat, banyak yang pro dan kontra.

 

Namun, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan karena yang dilakukan tersebut adalah untuk memberikan gambaran visual Gunung Merapi kepada masyarakat.

"Ya biasa, pro dan kontra," kata dia.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, semua jalur pendakian Gunung Merapi sudah ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi.

Penutupan jalur tersebut dilakukan sejak Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

Baca juga: Hasil Pantauan Udara, Ada Banyak Longsoran Baru di Puncak Merapi

"Dari Taman Nasional Gunung Merapi sudah menutup jalur pendakian. BPBD sifatnya hanya mengimbau warga terkait bahaya Merapi," kata dia.

Terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Pujiati mengatakan, semua jalur pendakian menuju Gunung Merapi sudah ditutup sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

"Memang kami tidak bisa mengawasi jalur itu. Jadi, lahar (Bakat Setiawan) ini memang sudah terkenal. Dia termasuk yang menyelamatkan korban jatuh dari puncak Garuda itu," ucap Pujiati.

Pujiati mengaku kaget dengan beredarnya video kondisi kawah puncak Gunung Merapi yang diunggah oleh Bakat di akun Instagram.

 

Sebab, kondisi Gunung Merapi saat ini statusnya Siaga (level III) sehingga sangat berbahaya jika sampai naik ke puncak.

"Kami pun kemarin juga kaget dengan video itu. Yang jelas kalau dia melewati pintu kami, kami pasti melarang. Dia pasti melewati jalur-jalur yang tidak biasanya. Dia sudah menguasai medan," terang dia.

Pihaknya melarang adanya aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Baik penambangan, wisata maupun pendakian.

Hal tersebut adalah untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan mengingat kondisi Gunung Merapi sekarang bertatus Siaga (level III).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com