Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menghancurkan secara Fisik atau Menghancurkan Program Bu Risma yang Sudah 10 Tahun Dilakukan?"

Kompas.com - 27/11/2020, 16:42 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Video yel "hancurkan Risma" viral di media sosial. Putra sulung Risma, Fuad Bernardi, angkat bicara terkait video itu.

Fuad merasa prihatin dengan beredarnya video itu. Ia mempertanyakan mengenai kesalahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Menurutnya, Risma tak pantas jadi sasaran salah satu kontestan Pilkada Surabaya. Sebab, Risma yang telah dua periode menjabat tak ikut bertarung.

Fuad mempertanyakan makna kata "hancurkan" dalam yel yang dinyanyikan beberapa orang itu.

"Menghancurkan secara fisik atau menghancurkan program Bu Risma yang sudah 10 tahun dilakukan di Surabaya," kata Fuad saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ternyata Dilakukan Kelompok Banteng Ketaton

Fuad enggan menganalisis lebih dalam makna kata "hancurkan" itu. Ia menyerahkan pemahaman itu kepada masyarakat.

"Biar masyarakat saja yang menilai, saya rasa warga Surabaya sudah cerdas memilah konten-konten kampanye yang baik," ucap dia.

Video yang memperlihatkan sekelompok orang meneriakkan yel itu viral di media sosial dan aplikasi percakapan isntan dalam beberapa hari terakhir.

Dalam video itu, sejumlah pendukung paslon calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan yel "hancur hancur hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga".

 

Di belakang pendukung itu terlihat spanduk besar bertuliskan "silaturahmi pendukung" dan gambar Machfud Arifin-Mujiaman.

Beberapa orang juga terlihat mengenakan atribut pasangan calon nomor urut 2.

Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan bahwa yel itu dinyanyikan anggotanya yang merupakan pendukung paslon nomor urut 2.

"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," kata dia, saat dikonfirmasi terpisah.

Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma

Namun, Sri Mulyono enggan menjelaskan lebih rinci tentang yel itu.

"Tunggu saja, Mas, hari ini kami akan menggelar konferensi pers soal video itu," terang dia.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan paslon Eri Cahyadi-Armuji, Adi Sutarwijono, menyayangkan video yang viral itu.

"Sejak awal, kami sudah sepakat dengan menandatangani pakta integritas bahwa kampanye Pilkada Surabaya akan dijalankan dengan damai. Tapi, video itu mengeksepresikan kebencian pada Bu Risma," kata dia.

 

Ia berharap polisi turun tangan untuk mengusut video yang menebar kebencian itu.

"Video itu jelas menebar kebencian, saya harap ada tindakan dari polisi," terang dia.

Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Baca juga: Fuad Bernardi soal Video Yel Hancurkan Risma: Salah Bu Risma Apa?

Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji diusung PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai koalisi, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Gerindra.

(KOMPAS.com - Penulis: Achmad Faizal | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com