Salin Artikel

"Menghancurkan secara Fisik atau Menghancurkan Program Bu Risma yang Sudah 10 Tahun Dilakukan?"

Fuad merasa prihatin dengan beredarnya video itu. Ia mempertanyakan mengenai kesalahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Menurutnya, Risma tak pantas jadi sasaran salah satu kontestan Pilkada Surabaya. Sebab, Risma yang telah dua periode menjabat tak ikut bertarung.

Fuad mempertanyakan makna kata "hancurkan" dalam yel yang dinyanyikan beberapa orang itu.

"Menghancurkan secara fisik atau menghancurkan program Bu Risma yang sudah 10 tahun dilakukan di Surabaya," kata Fuad saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).

Fuad enggan menganalisis lebih dalam makna kata "hancurkan" itu. Ia menyerahkan pemahaman itu kepada masyarakat.

"Biar masyarakat saja yang menilai, saya rasa warga Surabaya sudah cerdas memilah konten-konten kampanye yang baik," ucap dia.

Video yang memperlihatkan sekelompok orang meneriakkan yel itu viral di media sosial dan aplikasi percakapan isntan dalam beberapa hari terakhir.

Dalam video itu, sejumlah pendukung paslon calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan yel "hancur hancur hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga".


Di belakang pendukung itu terlihat spanduk besar bertuliskan "silaturahmi pendukung" dan gambar Machfud Arifin-Mujiaman.

Beberapa orang juga terlihat mengenakan atribut pasangan calon nomor urut 2.

Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan bahwa yel itu dinyanyikan anggotanya yang merupakan pendukung paslon nomor urut 2.

"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," kata dia, saat dikonfirmasi terpisah.

Namun, Sri Mulyono enggan menjelaskan lebih rinci tentang yel itu.

"Tunggu saja, Mas, hari ini kami akan menggelar konferensi pers soal video itu," terang dia.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan paslon Eri Cahyadi-Armuji, Adi Sutarwijono, menyayangkan video yang viral itu.

"Sejak awal, kami sudah sepakat dengan menandatangani pakta integritas bahwa kampanye Pilkada Surabaya akan dijalankan dengan damai. Tapi, video itu mengeksepresikan kebencian pada Bu Risma," kata dia.


Ia berharap polisi turun tangan untuk mengusut video yang menebar kebencian itu.

"Video itu jelas menebar kebencian, saya harap ada tindakan dari polisi," terang dia.

Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji diusung PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai koalisi, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Gerindra.

(KOMPAS.com - Penulis: Achmad Faizal | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/27/16420741/menghancurkan-secara-fisik-atau-menghancurkan-program-bu-risma-yang-sudah-10

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke