Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tangkap Menteri Edhy, Pukat UGM Sebut Penangkapan Level Tinggi

Kompas.com - 26/11/2020, 07:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Operasi tangkap tangan Komisi Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi benih lobster mendapat apresiasi dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Penangkapan tersebut dianggap sebegai penangkapan level tinggi, kata salah satu peneliti Pukat, Zaenal Rohman.

"Ini menunjukkan bahwa korupsi masih terus terjadi, penangkapan ini level tinggi jika yang ditangkap seorang menteri untuk kabinet 2019-2024 ini yang pertama kali. Kalau benar yang ditangkap menteri maka ini adalah tangkapan yang signifikan," ujar Zaenur Rohman kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Terjaring OTT, Istri Edhy Prabowo Dilepas KPK

OTT menurun

Selain itu, menurut Zaenur, jumlah OTT yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini berkurang.

Hal itu disebabkan adanya prosedur panjang saat akan melakukan OTT.

"OTT KPK bukannya karena tidak ada korupsi tetapi prosedur memakan waktu setidaknya 1x24 jam. Sedangkan penyadapan mengandalkan momentum, misalnya saat transaksi berlangsung kalau sudah lewat itu maka tidak ada gunanya melakukan penyadapan. Dengan kabar penangkapan ini sesuatu sangat banal keterlaluan lah," ucap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

 

Baca juga: KPK Imbau Dua Tersangka Dalam Kasus Edhy Prabowo Serahkan Diri

KPK juga sudah menetapkan 7 tersangka dalam kasus suap terkait perizinan tambak, usaha , dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

"Komisi Pemberantasan Korupsi menerima informasi adanya dugaan terjadinya penerimaan uang oleh Penyelenggara Negara," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (25/11/2020).

Saat penangkapan, KPK juga mengamankan tujuh orang lainnya, yaitu istri Edhy, Iis Rosyati Dewi; staf khusus Menteri KKP Safri; Direktur Jenderal Tangkap Ikan KKP Zaini.

Lalu, ajudan Menteri KKP Yudha; protokoler KKP Yeni; Humas KKP Desri; dan Direktur Jenderal Budi Daya KKP Selamet.

Penangkapan dilakukan saat Edhy dan rombongan usai perjalanan dinas ke Honolulu, Hawai, AS.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Ardito Ramadhan | Editor: Diamanty Meiliana, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com