Pegawainya Positif Covid-19, 2 Kantor Pemerintahan di Kulon Progo Ditutup

KULON PROGO, KOMPAS.com - Dua kantor pemerintahan di Kabupaten Kulon Progo ditutup sementara menyusul adanya satu pegawai terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami mengumumkan mulai hari ini dua kantor ditutup yakni kantor Kapanewon (kecamatan) Pengasih dan Kalurahan (desa) Jatisarono," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di kantor Dinas Kesehatan Kulon Progo, Senin (23/11/2020).

Penutupan menyusul ada pegawai pada masing-masing kantor terpapar Covid-19.

Dari hasil tracing, tiap kasus positif telah melakukan kontak erat dengan hampir semua orang pegawai di masing-masing kantor.

Keduanya punya riwayat penularan berbeda.

Pasien Covid-19 dari kantor Kapanewon Pengasih merupakan pegawai dengan riwayat kontak erat dalam klaster dukcapil, klaster terbesar di Kulo Progo.

Baca juga: 4 Penyiar Radio di Kulon Progo Tertular Covid-19, Tertular dari Narasumber

Sementara penularan pada seorang pegawai di balai desa Jatisarono masih dalam penelusuran. Jatisarono merupakan salah satu desa di Kapanewon Nanggulan. "Jatisarono ini kasus lain (bukan klaster Dukcapil)," kata Baning.

Kasus Covid-19 Kulon Progo memang terus membengkak belakangan ini. Penambahan terbanyak sejak muncul klaster perkantoran dari Dukcapil, hingga mengakibatkan jumlah kasus terus bertambah.

Pemerintah hingga tingkat desa lebih waspada, kini. Mereka cepat melaksanakan tracing dan menutup kantor yang pegawainya positif Covid-19.

Baca juga: Sejak Klaster Dukcapil, Sekitar 200 Swab Dikumpulkan Tiap Hari di Kulon Progo

Sepanjang pandemi ini sebenarnya telah muncul enam klaster di Kulon Progo. Klaster Dukcapil merupakan yang terbesar di kabupaten ini.

Klaster lainnya telah selesai. "Klaster arisan (Pedukuhan Tlogolelo) kemarin terakhir pulang. Maka sudah selesai klster arisan," kata Baning. Dengan demikian, hanya tersisa klaster Dukcapil.

Jumlah kumulatif ada 397 kasus Covid-19 di Kulon Progo.

Rinciannya, 31 orang masih dalam perawatan, 133 menjalani isolasi mandiri, sembuh 223 dan 10 orang meninggal dunia.