Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2020, 17:59 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib mujur dialami Josua Hutagalung (33), pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Pasalnya, ia kini menjadi seorang jutawan setelah sebongkah batu yang diduga meteor jatuh menimpa rumahnya pada Sabtu (1/8/2020) sore.

Setelah kisahnya mengenai batu tersebut viral di media sosial, seorang warga negara asing dan juga ahli meteorit yang tinggal di Bali langsung datang untuk menemuinya.

Tak tanggung-tanggung, batu seberat 1,7 kilogram tersebut akhirnya dibeli dengan harga mencapai sekitar Rp 200 juta.

Menimpa rumahnya

Joshua mengatakan, batu tersebut jatuh menimpa rumahnya pada Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat kejadian itu cuaca diketahui sedang cerah. Namun tiba-tiba, terdengar suara gemuruh dari atas langit dan disusul suara dentuman keras menghantam bagian rumahnya.

Setelah dicek, atap rumahnya telah bocor dan ditemukan batu tersebut.

"Suaranya terdengar sangat keras sampai bagian rumah ikut bergetar. Dan, setelah saya cari, rupanya atap seng rumah sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh," kata Josua saat dihubungi Kompas.com melalui komunikasi seluler, Selasa (4/8/2020).

Batu seberat 2,2 kilogram itu ditemukan tertanam sekitar 15 sentimeter di dalam tanah.

"Saat saya angkat, kondisi batu masih hangat lalu saya bawa masuk ke dalam rumah," kata Josua.

Baca juga: Kisah Josua yang Viral, Rumah Tertimpa Batu yang Diduga Meteor hingga Dapat Uang Rp 200 Juta

Viral di media sosial

Mengetahui ada kejanggalan dengan peristiwa itu, ia kemudian memotret batu tersebut dan mengunggahnya di media sosial miliknya.

Ia meyakini batu tersebut batu dari langit atau meteor. Sebab, dengan beratnya mencapai 2,2 kilogram dinilai tidak mungkin dilempar oleh orang.

Apalagi, batu tersebut hingga menembus atap rumahnya dan tertanam di dalam tanah dengan kondisi masih hangat.

Akibat postingannya itu, kemudian kisahnya menjadi viral di media sosial. Bahkan, beberapa media nasional juga turut mengangkatnya sebagai pemberitaan.

"Dari postingan saya di Facebook, makanya sampai heboh dan viral. Bahkan sudah banyak wartawan lokal dan nasional yang datang untuk meliput kejadian ini," kata Josua.

Baca juga: Batu Meteor Senilai Rp 500 Juta Digondol Maling

Dibeli Rp 200 juta

Sekitar tiga pekan setelah berita tersebut menjadi viral, lanjut Josua, dirinya kemudian dihubungi seorang pria asing bernama Jared Collins melalui pesan di Facebook.

Dari percakapan itu, pria tersebut mengatakan jika berniat ingin datang untuk membelinya sekitar Rp 200 juta.

Awalnya ia ragu, namun setelah pria tersebut datang baru mempercayainya.

Belakangan, tersiar kabar bahwa batu yang dibeli dengan harga sekitar Rp 200 juta tersebut oleh Jared kembali dijual lagi seharga Rp 26 miliar kepada seorang kolektor di Amerika Serikat.

"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan seluler, Rabu (18/11/2020).

"Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.

Baca juga: Viral Diduga Batu Meteor Jatuh di Rumah Josua, Bikin Penasaran Warga hingga Ditawar Rp 1 Miliar

Pengakuan pembeli

Dilansir dari Daily Star, Selasa (17/11/2020), batu meteor tersebut akhirnya jatuh di tangan  kolektor dari Amerika Serikat bernama Jay Piatek seharga Rp 26 miliar.

Dikatakan Jared Collins, saat itu ia dihubungi Jay Piatek untuk sengaja mengamankan meteorit langka tersebut.

Sebab, setelah dianalisis batu tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite. Sebuah penemuan langka yang diyakini sebagai benih kehidupan awal di tata surya.

"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip dari Daily Star.

"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."

"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik."

Penulis : Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor : Farid Assifa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com