KOMPAS.com - EP (38) asal Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat nekat bakar diri karena tak terima saat diputus oleh kekasihnya.
Ia berhasil diselamatkan dan harus menjalani perawatan karena mengalami luka bakar hinggan 75 persen.
Sementara itu di Kabupatan Maluku, IW seorang ibu rumah tangga berusia 24 tahun menyiram wajah dan tubuhnya dengan minyak tanah.
Ia kemudian membakar diirnya sendiri di depan sang suami, RL (27) dan mertuanya karena kerap dituduh selingkuh.
Baca juga: Gampang Marah, Gejala Depresi yang Jarang Diketahui
IW berhasil diselamatkan dan dirawat di RSUD Saudsuitubun di Langgur Maluku Tenggara karena mengalami luka bakar parah di wajah dan sebagin tubuhnya.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, sebuah penelitian di tahun 2014 menemukan bahwa amarah, baik yang ditekan atau terlalu besar, merupakan tanda dari kondisi mental seseorang.
Orang yang kesulitan mengontrol amarahnya beresiko mengalami depresi.
Para ahli mendeskripsikan penyakit mental sebagai "kemarahan terhadap diri sendiri" atau "kemarahan ke dalam".
“Tidak selalu terlihat seperti depresi, padahal memang demikian,” kata Marianna Strongin, seorang psikolog klinis.
Baca juga: Sains Jelaskan Cara Tubuh Bikin Anda Gampang Marah Saat Lapar
Marah yang menjadi gejala depresi bukanlah marah biasa, namun yang gampang meledak dan sulit dikendalikan.
"Orang tersebut atau keluarganya biasanya sadar dia tidak bisa mengendalikan marahnya dan datang ke psikolog untuk mengatasinya. Tapi setelah digali lebih dalam sebenarnya kemarahan itu sebagai gejala depresi," kata Strongin.
Meski depresi lebih banyak diderita perempuan, tetapi menurut psikolog Sherry Benton laki-laki yang lebih banyak menunjukkan kemarahan sebagai gejala depresi.
“Terkadang muncul keinginan untuk menarik diri dari orang lain. Marah adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menjauhkan dari orang lain” kata Sherry.
Berikut 7 kasus bakar diri di beberapa wilayah di Tanah Air:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.