Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebana Metropolitan, Tulang Punggung Ekonomi Masa Depan dan Mimpi Besar Jabar

Kompas.com - 18/11/2020, 15:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusung mimpi besar untuk membuat daerah pertumbuhan baru di Jawa Barat. Wilayah Pantai Utara (Pantura) pun dibidik menjadi sarang investor masa depan, yakni wilayah Rebana Metropolitan.

Fondasi dari mimpi besar itu mulai dicicil. Sejumlah upaya terus dilakukan untuk menarik atensi investor. Bahkan, pria yang akrab disapa Emil itu sudah mempresentasikan rencana besar tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Untuk diketahui, Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Baca juga: Segitiga Rebana Diproyeksikan Jadi Tulang Punggung Ekonomi Koridor Jawa

Jantungnya di Subang dan Majalengka

Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.

Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kab. Subang dan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kab. Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.

Rebana juga diproyeksikan sebagai Super Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memberikan kemudahan fiskal maupun nonfiskal untuk meningkatkan daya saing investasi di kawasan yang didukung kesiapan infrastruktur penunjang.

Baca juga: Ridwan Kamil Mau Bangun Rebana Metropolitan, Apa Itu?

Kawasan industri di Rebana

Beberapa pengembangan kawasan industri yang diutamakan di Rebana Metropolitan meliputi area Subang Barat, Indramayu, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Butom, Losarang, Patrol, serta Patimban dengan total lahan 43.913 ha.

Dalam forum West Java Investment Summit (WJIS) 2020 Emil turut memperkenalkan potensi investasi di Rebana.

Ia mengatakan di Rebana akan dibangun 13 kota metropolitan dalam 10 tahun ke depan. Satu dari 13 kota baru yang akan dimulai adalah Subang Smartpolitan diinisiasi oleh PT Suryacipta Swadaya.

"Jabar adalah backbone dari ekonomi koridor Jawa. Kota Subang Smartpolitan dengan luas 2700 ha. Akan ada konstruksi di lapangan minggu ini. Ekonomi sudah bergerak dan ini jadi harapan kita," tutur Emil, Senin(16/11/2020) lalu.

 

Serap 5 juta tenaga kerja

Ia melanjutkan, untuk merealisasikan rencana itu perlu kajian matang dan komprehensif. Salah satunya dengan mengunci tata ruang agar punya keselarasan dalam pembangunan kota baru dan sektor pertanian yang perlu dipertahankan.

"Kedua kami akan membentuk badan otoritas pengelola Rebana. Akan dicari orang orang yang punya pengalaman. Dalam dua bulan, orang itu setara eselon II bertugas mengkoordinasikan 13 titik kota baru di rebana tadi," paparnya.

Lalu, adanya komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam membangun fasilitas penunjang. Ia mengatakan, kawasan Rebana sudah mendapat atensi dari Presiden Joko Widodo. Dalam urusan penyerapan tenaga kerja, Emil memperhitungkan proyek kawasan Rebana bisa mempekerjakan lima juta warga.

"Sudah menjadi atensi presiden, akan ada banyak dana APBN menyiapkan memperbaiki infrastruktur apakah jalan tol, jalur kereta, pelabuhan, bandara. Kami ingin menyukseskan agar semua betah di Rebana. Kita membantu menyiapkan konsep. Ini bukan industri pabrik, tapi ada kotanya, ada alun-alun, masjid agung. Sehingga orang betah," paparnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Bocorkan Desain Ibu Kota Baru, Seperti Apa?

Perlu investasi Rp 1.942 triliun

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Taufik Budi Santoso mengatakan, untuk merealisasikan rencana tersebut diperlukan investasi sebesar Rp 1.942 triliun dengan Indikasi sumber pembiayaan dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, KPBU, BUMD, Swasta/BUMN.

"Perkiraan tenaga kerja yang terserap sebesar 4.319 Juta tenaga kerja," kata Taufik lewat pesan singkat, Rabu (18/11/2020).

Adapun soal tata ruang, Taufik menjelaskan, pusat-pusat pertumbuhan baru dan ruang investasi di metropolitan rebana tetap didukung dan diakomodir dengan menerapkan peraturan zonasi kawasan sehingga tidak ada kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas yang berkembang.

"Rencana Pola Ruang dalam RTRW Jabar bersifat arahan makro, dominasi fungsi, dituangkan dalam peta skala 1:250.000. Fungsi ruang yang dituangkan dalam RTRW provinsi mengutamakan daya dukung lingkungan, sehingga tidak secara presisi mengunci peruntukan ruang," paparnya.

Ia juga memastikan tetap ada keselarasan antara pembangunan dengan kawasan lindung yang turut menerapkan persyaratan Amdal yang sesuai aturan.

"Perubahan RTRW Provinsi Jabar mengakomodir deliniasi KPI REBANA, yang telah memperhatikan dan menyelaraskan dengan kawasan lindung dan Kawasan Perrtanian Pangan Berkelanjutan (KP2B)," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com