Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2020, 12:44 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, belum ada yang mengungsi.

Padahal tempat evakuasi sementara (TES) termasuk fasilitas di dalamnya semua sudah disiapkan pemerintah desa setempat.

Sekretaris Desa Sidorejo, Sri Widakdo mengatakan, warga masih belum mau dievakuasi karena menganggap kondisi Gunung Merapi masih aman.

"Untuk sementara khususnya warga kami yang masuk di KRB III belum ada yang mengungsi dikarenakan kondisi Merapi saat ini masih dianggap aman," kata Sri ditemui di Kantor Desa Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Pesan Juru Kunci Merapi: Manusia Hidup Membutuhkan Alam

Sri juga mengatakan warga masih terlihat tenang dengan kondisi Gunung Merapi yang berstatus Siaga (level III) kerena percaya terhadap kearifan lokal yang sudah turun temurun.

"Mungkin dilihat dari sisi itu (kearifan lokal) karena ada sebagian (tempat) yang dekat dengan Gunung Kendil yang masih utuh. Kemungkinan kecil sekali katakanlah kalau ada guguran erupsi Gunung Merapi mungkin arahnya ke Kali Gendol tidak ke Kali Woro," ungkap Sri.

Disebutkan Sri, Desa Sidorejo memiliki 28 dukuh. Tetapi yang masuk di KRB III dengan radius 5 kilometer dari Gunung Merapi ada tiga dukuh, yakni Deles, Bangan dan Petung.

Sekretaris Desa Sidorejo, Sri Widakdo ditemui di Kantor Desa Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Sekretaris Desa Sidorejo, Sri Widakdo ditemui di Kantor Desa Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020).

Menurut Sri, tiga dukuh tersebut terdapat 150 kepala keluarga (KK). Mereka baru mau mengungsi setelah kondisi Merapi dinilai membahayakan.

"Tempat evakuasi sementara kita siapkan di Gor Kalimasodo. Di tempat ini mampu menampung sekitar 320 orang dengan protokol Covid-19. Kalau tidak sedang pandemi mampu menampung 600-700 orang,"  terang dia.

Baca juga: Kilatan Cahaya yang Terekam CCTV di Puncak Merapi Diduga Lintang Alihan

Salah satu warga Deles, Kismiyanti (55) mengatakan belum mau turun ke tempat evakuasi sementara karena kondisi masih Gunung Merapi aman.

Biasanya, kata perempuan yang setiap hari berjualan makanan ringan di objek wisata Deles kalau kondisi Merapi sudah membayakan para relawan desa sudah meminta warga untuk turun.

"Kondisi sekarang masih aman. Nanti kalau sudah diminta untuk turun ya kita nanti turun ke tempat yang lebih aman," ungkap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com