Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segitiga Rebana Diproyeksikan Jadi Tulang Punggung Ekonomi Koridor Jawa

Kompas.com - 16/11/2020, 16:13 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berambisi untuk membuat kawasan segitiga Cirebon, Patimban, Kertajati (Rebana) menjadi tulang punggung ekonomi koridor Jawa di masa depan.

Hal itu dikatakan Ridwan saat memperkenalkan proyeksi Kawasan Rebana kepada para investor lokal dan global dalam forum West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Kota Bandung, Senin (16/11/2020).

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, di Rebana akan dibangun 13 kota metropolitan dalam 10 tahun ke depan.

Baca juga: Jabar Luncurkan Program Sekolah Juara, Pelajar Bisa Kelola Perusahaan

Salah satu dari 13 kota baru yang akan dimulai adalah Subang Smartpolitan yang diinisiasi oleh PT Suryacipta Swadaya.

"Jabar adalah backbone dari ekonomi koridor Jawa. Kota Subang Smartpolitan dengan luas 2.700 hektar. Akan ada konstruksi di lapangan minggu ini. Ekonomi sudah bergerak dan ini jadi harapan kita," tutur Emil.

Ia melanjutkan, untuk merealisasikan rencana itu perlu kajian matang dan komprehensif.

Salah satunya dengan mengunci tata ruang, agar punya keselarasan dalam pembangunan kota baru dan sektor pertanian yang perlu dipertahankan.

"Kedua, kami akan membentuk badan otoritas pengelola Rebana. Akan dicari orang-orang yang punya pengalaman. Dalam 2 bulan, orang itu setara eselon II bertugas mengoordinasikan 13 titik kota baru di Rebana tadi," kata dia.

Baca juga: Latar Belakang di Balik Kasus Penganiayaan di Sebuah Kafe di Bandung

Menurut Emil, perlu ada komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam membangun fasilitas penunjang.

Ia mengatakan, kawasan Rebana sudah mendapat atensi dari Presiden Joko Widodo. Dalam urusan penyerapan tenaga kerja, Emil memperhitungkan proyek kawasan Rebana bisa mempekerjakan 5 juta warga.

"Sudah menjadi atensi Presiden, akan ada banyak dana APBN menyiapkan memperbaiki infrastruktur apakah jalan tol, jalur kereta, pelabuhan, bandara. Kami ingin menyukseskan agar semua betah di Rebana. Kita membantu menyiapkan konsep. Ini bukan industri pabrik, tapi ada kotanya, ada alun-alun, masjid agung, sehingga orang betah," kata Emil.

 

Untuk diketahui, Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, serta Kota Cirebon.

Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar pada 2019.

Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan, melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.

Integrasi yakni mewujudkan sinergi pengembangan kawasan melalui integrasi rantai logistik industri besar, menengah, kecil dan peningkatan konektivitas kawasan untuk integrasi hubungan logistik kawasan industri, kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan.

Rebana juga diproyeksikan sebagai Super Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memberikan kemudahan fiskal maupun non-fiskal, untuk meningkatkan daya saing investasi di kawasan yang didukung kesiapan infrastruktur penunjang.

Beberapa pengembangan kawasan industri yang diutamakan di Rebana Metropolitan meliputi area Subang Barat, Indramayu, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Butom, Losarang, Patrol, serta Patimban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com