Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hari Dicari, ABK Korban Tabrakan Kapal Ikan Tak Juga Ditemukan

Kompas.com - 11/11/2020, 09:54 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sepekan sudah, tabrakan kapal nelayan jaring ikan gembung karam dengan kapal pukat teri terjadi.

Tim SAR gabungan membentuk empat tim untuk melakukan operasi pencarian, menggunakan perahun karet jenis Landing Craft Rubber (LCR).

Menyebar ke beberapa lokasi yang sudah ditetapkan berdasarkan rencana operasi SAR. Namun sampai Selasa (10/11/2020) atau hari kelima pencarian, korban belum juga ditemukan.

Berdasarkan laporan tim di lapangan, sejak awal pencarian sampai hari kedua, cuaca dan gelombang masih aman. Namun memasuki hari ketiga hingga hari kelima, cuaca sudah mulai tidak bersahabat.  

Baca juga: ABK KM Mina Rejeki Tewas di Kapal yang Tenggelam karena Terjebak dan Tak Bisa Lompat ke Laut

"Hembusan angin cukup kuat dan gelombang air laut mulai tinggi, kendala ini menyulitkan tim di lapangan. Di hari keempat dan kelima, jarak pandang di laut tidak bisa jauh karena gelap," kata Komandan Regu Basarnas Medan Jiko Purba dalam keterangan tertulisnya yang disebarkan Humas Kantor SAR Medan Sariman Sitorus, Rabu (11/11/2020).

Akhirnya, tim Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pihak keluarga, pemerintah kecamatan dan desa serta stakeholder yang terlibat.

Hasilnya disepakati dan diputuskan bahwa keluarga sudah mengiklaskan korban dan setuju operasi SAR ditutup dan dilanjutkan dengan pemantauan.

"Apabila ada warga atau nelayan yang melihat tanda-tanda keberadaan korban, maka Basarnas Medan siap untuk melaksanakan operasi SAR kembali," kata Jiko. 

Baca juga: Pencarian 11 ABK Kapal Ikan yang Karam Dihentikan, Hanya 1 yang Ditemukan

 

Sebelumnya diberitakan, satu kapal nelayan jaring ikan gembung karam setelah bertabrakan dengan kapal nelayan pukat teri pada Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Lokasi kecelakaan berada 6 mil atau 9,654 kilometer arah utara dari bibir pantai Desa Bubun, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Menurut informasi yang diterima petugas siaga Kantor SAR Medan pada Kamis (5/11/2020) siang, kapal pukat teri merupakan milik warga Belawan, Kota Medan sedangkan kapal nelayan jaring ikan gembung milik warga Desa Bubun.

Saat kejadian Person On Board (POB) kapal nelayan jaring ikan gembung berjumlah empat orang. Setelah kejadian, dua Anak Buah Kapal (ABK) selamat, satu orang ditemukan meninggal dunia dan satu lagi hilang.

Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono dalam keterangan tertulisnya mengatakan, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab tabrakan.

Katanya, kapal nelayan jaring ikan gembung berjenis perahu sampan berbahan kayu dengan panjang enam meter. Pihaknya mendapat informasi dari camat Tanjungpura dan langsung menerjunkan delapan personel dengan membawa peralatan water rescue dan selam.

Berdasarkan data POB, diketahui korban yang selamat adalah Aspan Om (45) dan Dulah (30). Meninggal dunia adalah Aspan (40), dan yang dinyatakan hilang setelah lima hari dilakukan pencarian adalah Johan (25). Semuanya warga Desa Bubun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com