Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Kandidat Pilkada Solo, Tiap Paslon Boleh Bawa Timses tapi Yel Dilarang

Kompas.com - 05/11/2020, 22:12 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatasi jumlah orang yang menemani pasangan calon dalam debat kandidat Pilkada Solo 2020.

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti mengatakan, pembatasan orang yang datang dalam debat calon wali kota dan wakil wali kota ini untuk mengantisipasi terhadap penularan dan penyebaran virus corona.

"Yang jelas tidak ada yel. Pesertanya sangat dibatasi," kata Nurul ditemui di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Jelang Debat Perdana, Ini Pesan Ketua PDI-P Solo untuk Paslon Gibran-Teguh

Nurul menambahkan jumlah peserta yang diundang dalam debat pertama ada sebanyak 50 orang.

Rinciannya adalah dua pasangan calon, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo).

Kemudian tim kampanye masing-masing empat orang, Bawaslu dua orang, dan KPU lima orang. 

Selain itu, KPID Jateng dan KPU Jateng dijadwalkan hadir dalam debat pertama.

"Kapasitasnya hanya lima puluh orang," ujar Nurul.

Baca juga: DPP PDI-P: Gibran Belajar dari Jokowi Hadapi Debat Pilkada Solo

Dikatakan Nurul, debat pertama dimulai 19.00 WIB hingga 21.00 WIB disiarkan langsung salah satu televisi nasional swasta dan live streaming media sosial resmi KPU Solo.

Namun, satu jam sebelum debat pertama dimulai kedua pasangan calon dan tim kampanye diwajibkan sudah hadir ke dalam ruangan debat.

"Satu jam sebelum debat dimulai itu sudah harus sampai di dalam ruangan karena kaitannya dengan breafing oleh moderator, kemudian pengundian soal," terang dia.

Debat pertama mengambil tema "Mengembangkan Kota Solo sebagai Kota Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang Adil dan Merata di Era Digital".

Baca juga: DPP PDI-P: Gibran Belajar dari Jokowi Hadapi Debat Pilkada Solo

Dalam penyusun materi debat, terang Nurul, KPU melibatkan lima orang tim penyusun. Mereka berasal dari kalangan akademisi, birokrasi, aktivis dan budayawan.

Materi debat tersebut antara lain persoalan daerah, pelayanan publik, penajaman visi misi, kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan, dan pengendalian Covid-19.

"Mereka berlima ini sudah terlibat aktif dalam proses diskusi kelompok terfokus untuk penyusunan materi debat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com