Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2020, 09:11 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Video seorang pemotor mengangkut jenazah di atas beronjong viral di media sosial (medsos) pada Kamis (29/10/2020).

Video berdurasi sekitar 47 detik ini memperlihatkan jenazah dibungkus menggunakan kain jarit ditempatkan di atas beronjong dengan diikat menggunakan tali karet.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu AM Tohari membenarkan kejadian tersebut.

"Iya, benar. Peristiwa itu terjadi pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB," kata Tohari kepada Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Dukun di Boyolali Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Adik Ipar

Pemotor itu adalah Sutejo (50), warga Dukuh Bantulan RT 003, RW 004, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali.

Sutejo mengangkut jenazah ibunya, Ginem Suharti (80) menggunakan sepeda motor dari Bantulan, Jembungan, Banyudono menuju Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Simo.

Jenazah Ginem dibungkus kain jarit kemudian dinaikkan di atas beronjong yang sudah diberi papan.

"Sama warga disarankan jenazah dibawa ke rumah duka terlebih dahulu untuk dimandikan," kata Tohari.

Baca juga: Dinkes Boyolali Catat Penambahan 6 Klaster Baru Penularan Covid-19

Dari keterangan saksi yang memandikan, jenazah Ginem tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Ginem meninggal dunia karena usianya yang sudah tua.

Jenazah Ginem kemudian dimakamkan oleh warga di tempat pemakaman Randu Alasa Sucen Wetan, Kedunglengkong, Simo pukul 13.00 WIB.

Sementara Sutejo yang mengangkut jenazah ibunya dari Banyudono ke Simo menggunakan sepeda motor diduga mengalami gangguan jiwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com