Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembakan Gas Air Mata Masuk ke Permukiman, Seorang Nenek Marahi Polisi

Kompas.com - 20/10/2020, 19:46 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Demonstrasi tolak Omnibus Law ricuh antara polisi dan pedemo yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar.

Sejak siang, mahasiswa melakukan unjuk rasa dari Simpang Bank Indonesia kota Jambi dan sempat berorasi di kantor DPRD Provinsi Jambi, Selasa (20/10/2020).

Namun tak berapa lama kemudian, polisi menembakkan gas air mata dan memukul mundur pedemo dari kantor DPRD ke Jalan RE Martadinata dan masuk ke permukiman.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke permukiman serta memukuli pedemo yang mereka tangkap.

Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa di Istana Bogor Diwarnai Aksi Bakar Ban

Salah seorang perempuan lansia keluar bersama keluarganya didampingi mahasiswa mendatangi aparat kepolisian dan marah-marah. Nenek itu diketahui bernama Roslina.

Dia adalah warga kawasan Sungai Kambang yang terkena dampak gas air mata.

“Kami ndak terima, kami ndak salah apa-apa terkena gas air mata. Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi,” kata Roslina diikuti beberapa keluarganya.

Salah seorang pria berbaju preman yang diduga polisi mengatakan bahwa pihak pedemo yang seharusnya dimarahi.

Namun seorang mahasiswa menimpali, "Tolong pakai hati nurani, Pak," katanya.

Sambil jalan ke arah simpang Bank Indonesia, Roslina masih marah-marah.

“Ayah saya ini juga ABRI. Mengabdi juga pada negara,” kata Roslina.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Makassar, Demonstran Bentrok dengan Pendukung Paslon Pilkada

Sementara itu, Kompas.com berusaha mengonfirmasi kejadian itu kapolda Jambi, kapolresta Jambi dan humas Polda Jambi serta humas Polresta Jambi. Namun hingga berita ini ditayangkan mereka belum merespons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com