Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa Seorang Ibu dan Bunuh Anak yang Berusaha Membela, Samsul Kini Tewas di Tahanan

Kompas.com - 19/10/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sekitar sepekan yang lalu atau pada Sabtu (10/10/2020), seorang pria menyelinap di sebuah rumah di Kecamatan Birum Bayeum, Kabupaten Aceh Timur.

Pria yang diketahui bernama Samsul tersebut kemudian memperkosa penghuni rumah yang merupakan seorang ibu muda berinisial D (28).

Adapun, suami korban sedang tak ada di rumah dan tengah mencari ikan di sungai.

Tengah malam itu, D melawan hingga sempat terjadi perkelahian dengan pelaku. Tangan D pun terkena bacokan.

Rupanya keributan membuat anak D yang masih berusia 9 tahun terbangun.

D sempat meminta anaknya lari, namun bocah berinisial R itu memilih berhadapan dengan pelaku.

Melihat sang ibunda dalam bahaya, bocah laki-laki pemberani tersebut bermaksud melindungi.

Sekejap, Samsul menyabetkan parang ke tubuh bocah tersebut di depan mata ibunya.

Baca juga: Fakta Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis, Tak Diketahui KUA, Habiskan Dana Rp 50 Juta

Dibawa lari

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmono mengemukakan, usai membacok bocah itu, pelaku lari sembari membawa R.

"Pelaku langsung lari, bahkan membawa anak korban," tutur Arief.

Polisi lebih dulu berhasil menangkap pelaku kurang dari 24 jam usai peristiwa terjadi.

Ketika ditangkap, pria bernama Samsul itu bersembunyi dan masih memegang parang.

Lantaran mencoba melawan petugas, Samsul yang ternyata adalah seorang residivis itu ditembak.

"Terpaksa ditembak bagian kaki tiga kali. Dia berusaha melawan petugas dengan parang di tangannya," kata Arief.

Tetapi saat pelaku ditangkap, bocah R belum diketahui keberadaannya.

Polisi dibantu warga kemudian mencari bersama-sama hingga menemukan anak lelaki itu tewas dalam kondisi mengenaskan.

Baca juga: Samsul, Pria yang Bunuh Bocah Saat Bela Ibunya Diperkosa, Tewas di Tahanan

 

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Penuh luka bacokan

R ditemukan di sebuah sungai di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Kondisi badannya penuh dengan luka bacokan. R juga masih berpakaian lengkap.

“Sekujur tubuhnya penuh luka bacok. Mulai tangan, pundak, leher, rahang, bahu, dada, jari dan lainnya. Sungguh memilukan,” kata Arief.

Jasad korban lalu divisum dan diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan.

Jenazah R dimakamkan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung Bireum Bayeun pada Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Pembunuh Bocah 9 Tahun yang Bela Ibunya Diperkosa Tewas di Tahanan, Ini Penjelasan Polisi

Anak yang cerdas dan periang

Ilustrasishutterstock Ilustrasi

Kepergian R menyisakan duka mendalam di hati sang ayahanda, Fadli Fajar.

Sebab, R dikenal sebagai anak cerdas dan periang.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Al Quran," kenang ayahnya menangis sedih.

Fadli bercerita jika dia dan ibu R telah berpisah.

R dan adiknya tinggal bersama Fadli di Medan Selayang selama dua tahun terakhir.

19 September lalu, kata sang ayah, R baru saja merayakan ulang tahun.

Saat itu, sang ibu datang ke Medan Selayang serta membawa R dengannya ke Aceh.

Meski berat, namun Fadli mengizinkan karena R terus merengek.

Fadli tak menyangka itu adalah kali terakhir ia melihat putranya.

Bocah pemberani tersebut tewas saat berupaya melindungi ibunya.

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meninggal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku," kata Fadli.

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Bak tersambar petir ketika Fadli mengetahui putra sulungnya meninggal dunia.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar R meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.

 

Pembunuh tewas di tahanan sepekan setelah kejadian

Ilustrasi jenazah, jasad manusiaSHUTTERSTOCK Ilustrasi jenazah, jasad manusia
Kurang lebih sepekan setelah insiden pemerkosaan dan pembunuhan itu, Samsul tewas di dalam tahanan Polres Langsa, Minggu (18/10/2020).

Sehari sebelum meninggal, Samsul sempat mengeluhkan sesak napas.

Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo menjelaskan, Samsul sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena keluhannya tersebut.

"Dia dini hari mengeluh sesak napas. Suhu tubuhnya 36,7 derajat, tensinya 97 persen dan diberi infus satu malam. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa," tutur Arief.

Namun, kondisi Samsul terus memburuk. Ia pun meninggal dunia ketika berada di dalam tahanan.

"Dokter menyatakan meninggal dunia. Jadi jenazahnya sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," kata Arief.

Samsul dimakamkan di Desa Alue Gadeng, Biruem Bayeum, Kabupaten Aceh Timur.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com