Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2020, 16:33 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo menanggapi insiden pemukulan dan penangkapan yang dialami dosen berinisial AM saat aksi tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (8/10/2020).

Ibrahim mengaku prihatin atas insiden tersebut.

Namun, menurutnya, aparat yang melakukan penangkapan tersebut sudah sesuai prosedur.

Dia mengatakan, prosedur yang digunakan polisi dalam melakukan penangkapan saat chaos terjadi, sudah tepat. 

Baca juga: Dikira Pedemo, Dosen di Makassar Diduga Dianiaya Polisi hingga Babak Belur

Sebelum melakukan aksi represif, kata Ibrahim, pihaknya sudah melakukan imbauan melalui pengeras suara agar warga maupun para pengunjuk rasa membubarkan diri saat bentrokan terjadi. 

Dia mengatakan, pengeras suara tersebut bisa didengar hingga radius 2 kilometer, sehingga mustahil warga yang berada di sekitar lokasi tidak mendengarnya. 

"Kemudian kedua kita (polisi) menyemprotkan water cannon, kepada pengunjuk rasa anarkis itu. Kemudian berikutnya ditembakkan flash ball atau gas air mata. Kemudian kita melakukan penguraian terhadap massa yang ada di situ," kata Ibrahim. 

Setelah melakukan upaya tersebut, kata Ibrahim, barulah pihaknya mendorong massa agar meninggalkan tempat berunjuk rasa dalam hal ini sepanjang Jalan Urip Sumoharjo. 

Ibrahim pun mengungkapkan bahwa dengan berbagai langkah awal yang mereka lakukan, seharusnya orang-orang yang tidak terlibat sudah tidak berada di sekitar lokasi unjuk rasa. 

"Nah kalau masih di tempat, itu sangat patut dan wajar untuk petugas mencurigai orang-orang yang ada di situ (terlibat aksi). Saat itulah dilakukan penanganan yang bersangkutan dan orang-orang yang masih bertahan di situ," tutur Ibrahim. 

Ibrahim mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal kembali memanggil orang-orang yang sudah ditangkap sebelumnya saat aksi unjuk rasa Omnibus Law tersebut termasuk korban. 

Menurut Ibrahim, pengakuan AM yang berada di sekitar lokasi aksi untuk mencetak (print) beberapa dokumen kerjanya perlu dicocokkan kembali. 

"Kita tetap bertanggung jawab mendudukkan semua fakta-fakta yang ada di lapangan dan akan kita beri keterangan apabila sudah kita dalami. Keterangan dari situasi yang terjadi pada saat itu," ujar Ibrahim.

Baca juga: Usai Jalani Operasi, Kondisi Dosen UGM yang Tertembak di Papua Stabil

Sebelumnya diberitakan, seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial AM (27) mengaku menjadi korban salah tangkap aparat kepolisian.

Hal itu terjadi saat aksi unjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (8/10/2020).

Tidak hanya salah tangkap, AM juga mendapatkan tindakan represif dari belasan aparat yang menangkapnya.

Dia mengaku dipukul berulang kali hingga mengalami luka lebam di bagian wajah dan beberapa anggota tubuhnya.

Hal ini membuat AM trauma, mengingat dia saat itu bukan bagian dari massa aksi yang bentrok dengan polisi saat demo berlangsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com