KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Malang mewaspadai munculnya kasus positif Covid-19 setelah demonstrasi yang berujung kericuhan di depan Balai Kota Malang pada Kamis (8/10/2020).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, ada potensi munculnya klaster penyebaran Covid-19 akibat demonstrasi yang diikuti ribuan orang itu.
"Iya, potensi ke arah sana ada (munculnya klaster akibat demonstrasi)," kata Husnul, di Kota Malang, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/10/2020).
Polresta Malang mengamankan 129 demonstran dalam demo yang berujung kericuhan tersebut. Ratusan orang itu menjalani rapid test Covid-19.
Baca juga: Sedang Kunker, Khofifah Tiba-tiba Dipanggil Presiden, Bahas Penolakan UU Cipta Kerja
Hasilnya, 20 orang dinyatakan reaktif.
Polisi akan mengambil sampel cairan tenggorokan 20 orang tersebut untuk diperiksa berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR).
Dinas Kesehatan Kota Malang akan berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pihak terkait potensi penyebaran Covid-19 usai demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja itu.
Husnul juga mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.