LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan aparat kepolisian diduga sedang menangkap mahasiswa menjadi viral di media sosial Twitter.
Video berdurasi 14 detik tersebut diunggah akun @ssundayyslave dengan nama akun Vendro pada Kamis (8/10/2020), sekitar pukul 12.37 WIB.
Video yang diduga diambil dari dalam mobil yang bergerak itu menampilkan sejumlah pria berseragam polisi sedang memukul menggunakan helm terhadap dua orang pemuda yang mengenakan jaket warna biru langit.
Baca juga: Rapat Dinas Kesehatan di Hotel Mewah Dibubarkan Gugus Tugas Covid-19
Narasi unggahan video itu menyebutkan bahwa dua orang pemuda itu adalah mahasiswa dari Universitas Bandar Lampung (UBL).
"Mahasiswa UBL Lampung diculik, digebukin," tulis akun @ssundayyslave tersebut.
Pada kolom komentar akun @ssundayyslave juga menyebutkan peristiwa itu terjadi di daerah Flamboyan, tetapi tanpa informasi lebih detail.
Sejumlah komentar warganet pada unggahan video tersebut mengatakan, peristiwa itu adalah hasil sweeping aparat kepolisian di Bandar Lampung.
Baca juga: Saat Terjadi Demo di Medan, Polisi Menemukan Pengendara Bawa Kelewang
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kebenaran video tersebut.
"Masih kami selidiki ya," kata Pandra saat dihubungi, Kamis.
Pandra mengatakan bahwa tidak ada aksi sweeping sebagaimana isu yang beredar di media sosial.
Namun, Pandra mengatakan, aparat kepolisian dibantu TNI memang menyisir beberapa titik di Bandar Lampung.
"Tapi enggak ada sweeping ya. Ini hanya giat cegah dan tangkal," kata Pandra.
Pandra menyebutkan, kegiatan cegah dan tangkal itu adalah upaya preventif dari pengamanan aksi demonstrasi buruh yang berlangsung hari ini.
"Jangan sampai ada yang tidak memiliki identitas maupun identitasnya meragukan, yang bisa membahayakan aksi penyampaian pendapat. Apakah benar mereka buruh, apakah murni ingin menyampaikan pendapat," kata Pandra.
Hal senada disampaikan Komandan Kodim 0410 Bandar Lampung Kolonel Romas Herlandes.
Dia mengatakan, pihaknya membantu kepolisian untuk patroli di sejumlah tempat di Bandar Lampung.
"Kita memang patroli yang bersifat imbauan kepada adik-adik kita untuk kesadaran mereka. Jika tidak ada keperluan, untuk membubarkan diri dan jangan melakukan kegiatan yang menimbulkan kericuhan," kata Romas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.