Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Gangguan Cemas di RSJ Jabar Meningkat Selama Pandemi

Kompas.com - 08/10/2020, 09:26 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasien gangguan cemas di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat meningkat selama masa pandemi Covid-19.

Dari data RSJ Jabar, hingga September 2020 tercatat ada 112 pasien yang ditangani oleh RSJ.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, berdasarkan survei Puslitbang Kemenkes, 6,8 persen masyarakat Indonesia mengalami gangguan cemas selama masa pandemi. Padahal sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri.

Baca juga: Pasien Kecanduan Game di RSJ Jabar Terus Bertambah

Dari presentasi itu hampir 8 persen berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Ini relevan dengan peningkatan jumlah pasien yang mengalami gangguan cemas ke rumah sakit jiwa Jabar.

"Tekanan psikologis juga sangat berat, tingginya angka kematian oleh Covid, informasi ketidakjelasan kapan situasi pandemi akan berakhir, belum hadirnya vaksin, isu isolasi sosial, stigma, kehilangan pekerjaan, perubahan cara belajar mengajar dan tingginya juga kekerasan rumah tangga sebagai dampak terjadinya perceraian itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita sepelekan," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam webminar peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Gedung Sate, Rabu (7/10/2020).

Ia menambahkan, beredarnya informasi palsu dan berita bohong kian menciptakan ketakutan serta meningkatkan kekhawatiran secara berlebihan.

Karena itu, kedewasaan dalam pemanfaatan media sosial harus terus dikampanyekan.

Pandemi juga turut menyasar aktivitas pendidikan anak dan remaja. Berbagai kendala dirasakan para orangtua dan siswa ketika menjalani pembelajaran daring.

"Juga pada anak-anak ada sistem yang mengharuskan menjalani pendidikan di rumah atau jarak jauh. Ini juga membuat stres kepada anak dan orangtua apalagi keterbatasan internet dan lainnya. Sungguh sangat memprihatinkan," tuturnya.

Pemrov Jabar sendiri, kata Kang Emil, sudah menyiapkan pusat krisis di RSJ Cisarua dan Grha Atma Bandung sebagai respons cepat kegawatdaruratan jiwa seperti potensi bunuh diri.

Selain itu, RSJ Cisarua juga meluncurkan program Konsultasi Jiwa Online (KJOL) sebagai jawaban atas meningkatnya permasalahan kejiwaan di masa pandemi.

"Yang terbaru, lahirnya layanan konsultasi jiwa online atau KJOL RSJ Jabar yang sekarang lagi meningkat. Keberadaannya ini adalah respons terhadap meningkatnya permasalahan kejiwaan di masa pandemi. KJOL ini jadi solusi memudahkan petugas untuk screening mana yang cukup via telepon atau datang secara fisik. Keren sekali saya apresiasi," jelasnya.

Durasi penggunaan gawai meningkat

Direktur Utama RSJ Jabar Elly Marliyani mengatakan, ada peningkatan durasi penggunaan gawai selama pandemi.

Ia menjelaskan, berdasarkan penelitian RSCM FK UI di bulan April-Juni 2020, terjadi peningkatan waktu rata-rata penggunaan gawai hingga 11,6 Jam per hari dan peningkatan kecanduan internet pada remaja sebesar 19,3 persen.

Baca juga: Di RSJ Jabar, Pasien Gangguan Jiwa Dipekerjakan di Kafe, Kebun hingga Marbot Masjid

 

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan stres bagi orangtua maupun anak.

"Terbukti sejak pandemi, terjadi peningkatan kunjungan pasien cemas di RSJ sampai dengan Agustus 2020 sebanya 14 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2019," ujar Elly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com