Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah yang Direbut Paksa oleh Warga dari Tim Medis Ternyata Positif Covid-19

Kompas.com - 06/10/2020, 17:35 WIB
Ahmad Faisol,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Jenazah pasien M yang diambil paksa dari tim medis di Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Probolinggo, Jawa Timur, ternyata positif Covid-19.

Sebelumnya, pasien M berstatus reaktif karena hasil swab belum keluar.

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, pihaknya tengah men-tracing orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien saat masih hidup ataupun pihak-pihak yang mengambil paksa jenazah.

"Langkah pertama, kami akan men-tracing kontak eratnya. Kemudian kalau kontak erat benar-benar negatif Covid-19, maka akan kita proses hukumnya," ujar Ugas melalui pesan singkat, Selasa (6/10/2020) sore.

Baca juga: Ambulans Dilempari Warga, Tolak Jenazah Pasien Reaktif Dimakamkan Protokol Covid-19

Tracing akan dilakukan Jumat pekan ini karena membutuhkan banyak personel.

Sebelumnya diberitakan, beredar video di media sosial memperlihatkan sejumlah warga melempari ambulans yang mengangkut jenazah pasien reaktif Covid-19. Warga berteriak histeris dan menjerit.

Baca juga: Kasat Sabhara Polres Blitar Menyesal Mengundurkan Diri, Hanya Emosi Sesaat

Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Minggu (4/9/2020).

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Ugas Irwanto mengatakan, ambulans itu membawa jenazah M (70) ke rumah duka.

M sebelumnya sakit sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit Rizani Kecalatan Paiton pada Sabtu (3/10/2020). 

 

Saat masuk ke rumah sakit, M menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Pihak RS lalu melakukan tes swab, tapi M meninggal sebelum hasil tes swab keluar.

Tim medis rumah sakit memberlakukan pemulasaraan dan pemakaman menggunakan protokol Covid-19.

Keluarga M juga setuju untuk dimakaman sesuai protokol. Jenazah M lalu diantar ke rumah duka.

Namun, keluarga dan para warga menolak dimakamkan secara protokol Covid-19. Mereka kemudian merebut dan mengeluarkan jenazah dari dalam peti kemudian menguburkannya secara normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com