GROBOGAN, KOMPAS.com - Ahli geologi yang diterjunkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng menyebut ada beberapa faktor penyebab padamnya Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng.
Di antaranya, kantong gas alam yang mensuplai Api Abadi Mrapen telah habis dan tertutupnya jalan keluar gas alam (conduit) berupa retakan tanah karena deformasi.
Selanjutnya yang terakhir dugaan mengarah ke akibat efek pengeboran sumur yang berjarak sekitar 150 meter dari Api Abadi Mrapen.
Baca juga: Api Abadi Mrapen yang Melegenda Itu Kini Telah Padam...
Sebagai catatan, pengeboran untuk mencari sumber air yang digagas toko waralaba pada 12 September tersebut justru memicu semburan air bercampur gas setinggi 25 meter.
Pengeboran sedalam 30 meter tersebut pun akhirnya dihentikan.
"Bisa diindikasikan dari ketiga penyebab di atas, poin ketiga lah yang paling mendekatisebagai penyebabnya," ujar Handoko Teguh Wibowo, ahli geologi yang digandeng ESDM Provinsi Jateng untuk observasi dan mitigasi serta solusi soal padamnya Api Abadi Mrapen saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).
Dia menjelaskan gas alam (metana) sebagai sumber api di tungku Mrapen mengalami penyusutan suplai bahkan habis karena bermigrasi dan keluar di lubang bor yang berwujud semburan air bercampur gas.
Jadi, gas bermigrasi ke lubang sumur yang menyembur, karena di sumur bor itu terlihat gas metana yang kuat tekanannya. Terlebih sumur hanya berjarak 250 meter dari Api Abadi Mrapen.
Menurut Dosen di Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ini, secara geologi, di area sekitar Api Abadi Mrapen bersemayam kantong-kantong gas di kedalaman dangkal kurang dari 50 meter.
Sehingga, sambung jebolan Teknik Geologi UGM dan (S2) Marine Geology and Geophysic, Oregon State University, USA ini, tidak heran jika sumur bor air penduduk banyak yang berujung mengeluarkan gas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.