Menurut Aep, di masa pandemi, kebutuhan pembelian bahan baku kotoran sapi agak tersendat dan harganya naik. Dari petani masih bisa memproduksi 1-2 ton kotoran ternak, tapi masih kurang sekitar 14 ton lagi, yang biasanya dibeli dari Bekasi.
Pandemi juga berdampak pada harga jual beras petani yang terus turun. "Hasil panen karena adanya Covid-19 harga yang tadinya rata-rata di atas Rp 5.000-an per kg, kini di kisaran Rp 4.700-Rp 4.800 per kg,” katanya.
Aep juga mengatakan, saat panen hingga pemasaran hasil panen juga sedikit menemui kesulitan, apalagi saat PSBB berlangsung.
Fitri Erika, Corporate Secretary Pertagas, membenarkan kondisi tersebut. Menurut dia, program CSR di tengah pandemi pun jadi harus ikut menyesuaikan dengan protokol kesehatan.
“Di masa pandemi Gapoktan Cilamaya sempat panen. Saat itu kami jaga petani dengan memakai masker dan social distancing,” ujar Erika, saat Zoom meeting.
Zainal Abidin, Manajer Comrel dan CSR Pertagas menambahkan, selama pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi pihaknya untuk melakukan pendampingan langsung ke warga.
Pasalnya, kondisi pandemi ini mrupakan kondisi yang tidak biasa. Akibatnya, harus dilakukan pemetaan sosial untuk kegiatan CSR pada 2020.
“Selama pandemi ada yang kami hold, ada yang tetap jalan, tapi ada juga yang harus disesuaikan dan ditunda,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.