Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rekonstruksi Terungkap Awal Mula Ibu Bunuh Anak karena Sulit Belajar Online

Kompas.com - 25/09/2020, 20:09 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Pasangan suami istri yang menjadi tersangka pembunuhan anak kandung menjalani rekonstruksi di Polres Lebak, Banten, Jumat (25/9/2020).

Dalam rekonstruksi tersebut, terungkap sejumlah fakta baru. Satu di antara fakta yang terungkap adalah pelaku perempuan LH (26) menganiaya anaknya karena kesal saat belajar online.

Korban yang masih berusia delapan tahun tersebut, meninggal setelah serangkaian penganiayaan dilakukan oleh sang ibu.

Baca juga: Orangtua Bunuh Anak saat Sulit Belajar Online, KPAI: Kekerasan Picu Masalah

Peristiwa tersebut terjadi pada 26 Agustus 2020 lalu di rumah kontrakannya di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.

"Tadi ada 13 adegan diperagakan, awal mulanya pelaku sedang mengajarkan anak, sekolah online, si anak kurang paham," kata Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma di Polres Lebak usai rekonstruksi Jumat sore.

Tindak kejahatan yang dilakukan oleh LH tersebut diperagakan di adegan keenam. LH yang menjalani rekonstruksi bersama suaminya IS (27) mereka ulang aksi penganiayaan kepada korban.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Fakta Sosok Penusuk Syekh Ali Jaber | Susah Diajari Belajar Online, Bocah SD Dibunuh Ibu dengan Sapu

Pukul pakai sapu

Dalam rekonstruksi tersebut, LH awalnya mencubit paha korban, kemudian memukul kaki dan tangan korban dengan sapu hingga korban terjatuh.

Korban yang sudah lemas kemudian dipukul bagian punggung berkali-kali hingga kepalanya terbentur ke lantai.

Dalam kondisi lemas, korban kemudian dibawa berkeliling menggunakan sepeda motor oleh kedua pelaku, dengan harapan bisa sadar jika mendapat udara segar.

Namun korban meninggal saat dalam perjalanan. Keduanya lantas membawa korban ke Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten untuk menghilangkan jejak.

Di Cijaku, jenazah korban dikuburkan dengan pakaian lengkap saat penganiaya dilakukan. Tindak kejahatan tersebut akhirnya terungkap dua minggu kemudian saat warga setempat curiga adanya kuburan yang tidak dikenal.

Kedua pelaku kemudian ditangkap di Jakarta. Dalam pemeriksaan oleh penyidik, diketahui jika korban sebelumnya kerap dianiaya oleh LH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com