SAMARINDA, KOMPAS.com – Sebanyak 66 pekerja anjungan migas (rig) lepas pantai (offshore) milik PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) di perairan Sepinggan, Balikpapan, terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (21/9/2020).
Setelah tracing, ditemukan 43 pekerja di kapal yang juga positif.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Balikpapan sudah menetapkan sebagai klaster baru.
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty menjelaskan, kasus tersebut bermula saat seorang pekerja di rig pengeboran lepas pantai (offshore) PT PHKT sakit pada Minggu (13/9/2020).
“Karena sakit dia kemudian diturunkan dari rig dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan. Dua hari dirawat hasil swab PCR positif Covid-19,” ungkap perempuan yang akrab disapa Dio ini, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/9/2020).
Baca juga: Ada Klaster Ponpes di Purwokerto dan Kebumen, Warga Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
Sejak itu, tim Satgas Covid-19 melakukan tracing kontak dan testing kepada semua pekerja di rig tersebut.
“Hasilnya dari 112 pekerja ada 66 di antaranya positif Covid-19. Lalu kami perluas lagi ke pekerjanya yang di kapal ada 43 positif,” terang dia.
Kini, 109 pekerja tersebut sudah menjalani isolasi mandiri. Para pekerja terkonfirmasi positif sebagian besar berasal dari Balikpapan.
“Asal KTP pekerja macam-macam, ada yang dari luar Kaltim dan warga Kaltim. Yang KTP Kaltim terbanyak warga Balikpapan ada 45 pekerja,” tutur Dio.
General Manager PT PHKT, Achmad Agus Miftakhurroman saat menemui Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan selama enam bulan terakhir beroperasi, mereka tidak terdapat kasus terkonfirmasi positif.
Karena itu, munculnya kasus puluhan pekerjanya yang positif dan membentuk klaster baru Covid-19 ini membuat pihaknya sempat terkejut.
“Selama ini keluar masuknya pekerja di area itu sangat ketat. Begitu juga penerapan protokol kesehatan,” ungkap Achmad seperti dikutip tim Humas Pemkot Balikpapan, Senin (21/9/2020).
Atas kejadian itu, Achmad mengaku melakukan pembatasan pekerja yang masuk ke area kerja.
“Semacam lockdown per area secara bergantian,” tuturnya.
Baca juga: Bertambah 62 Kasus Covid-19 di Banyumas, Klaster Ponpes Penyumbang Terbanyak
Meski begitu, Achmad mengakui penerapan jaga jarak selama pandemi Covid-19 jadi tantangan tersendiri bagi pihaknya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.