Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lihat Saja Nanti, Jebol Salah Satu Pabrik Ini, Ada Ledakan Karyawan Positif Covid-19"

Kompas.com - 18/09/2020, 15:47 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto memprediksi akan ada ledakan besar jumlah pasien Covid-19 dari klaster pabrik.

"Lihat saja nanti. Jebol salah satu pabrik ini, akan ada ledakan jumlah penambahan karyawan positif Covid-19," kata Ugas, saat ditemui Kompas.com, dalam kegiatan penegakan hukum pelanggar Covid-19 di alun-alun Kraksaan Jumat (18/9/2020).

Ugas menuturkan, seandainya Satgas melakukan tracing dan karyawannya di-tes swab semua, sejumlah pabrik bisa di-lockdown karena jumlah karyawan positif corona membludak.

Saat ini, sebut Ugas, sejumlah pabrik menyimpan hasil tes swab. Manajemen sejumlah pabrik tertutup kepada Satgas.

Baca juga: Helikopter yang Hilang Kontak di Papua Ditemukan, Semua Kru Selamat

Ugas mengatakan, jika ada 20-30 karyawan sebuah pabrik positif corona, lalu kontak erat dan temannya di-swab, mustahil jumlahnya tidak bertambah.

Belakangan ini, penambahan pasien positif rata-rata berasal dari klaster pabrik.

Ugas menyebut, Satgas merasa kesulitan untuk melakukan pemantauan langsung ke dalam pabrik.

Sebab, prosedur untuk masuk ke pabrik ketat. Sehingga, Satgas mengalami kesulitan untuk mempercepat langkah apabila ada temuan kasus Covid-19.

Selain itu, lanjut dia, sejumlah pabrik besar juga tertutup kepada Satgas.

Setelah terjadi lonjakan, pabrik baru bersikap terbuka.

Jika terbuka sejak awal, bukan tidak mungkin penambahan kasus bisa dicegah. 

Jika diketahui karyawan yang terjangkit sudah melebihi batas normal, Ugas menegaskan Satgas akan mengambil langkah terakhir, yakni memberlakukan lockdown terhadap pabrik tersebut.

Satgas tidak ingin klaster pabrik ini tidak terselesaikan.

Lambatnya beberapa pabrik melakukan tindakan pencegahan penularan corona di perusahaannya, kata dia, karena pihak pabrik masih memikirkan keuntungan maupun kerugian yang akan dialaminya.

"Contoh, salah satu pabrik rokok awalnya kan tertutup. Tapi, mereka berpikir lagi, daripada menanggung risiko besar dengan tidak berjalannya perusahaan dikarenakan seluruh karyawan terjangkit, akhirnya pabrik itu melakukan lockdown. Kalau karyawan sakit semua, tidak bisa jalan pabriknya," ujar Ugas.

Baca juga: Klaster Perusahaan Dominasi Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Probolinggo

Pabrik rokok selanjutnya bakal disasar oleh tim penegakan hukum Satgas melalui operasi yustisial.

Karena itu, pihaknya mulai melakukan pergerakan ke klaster pabrik yang diketahui semakin lama tambah melonjak jumlah karyawan yang terinfeksi.

Diberitakan sebelumnya, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Veronica mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif salah satunya didominasi klaster karyawan pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com