Kekayaan Bacalon Bupati Jember: Hendy Punya Rp 23 M, Gus Firjaun Rp 4 Juta

JEMBER, KOMPAS.com – Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Jember, Hendy Siswanto – Balya Firjaun Barlaman, menyampaikan harta kekayaannya.

Hendy Siswanto mengaku memiliki kekayaan sebesar Rp 23 miliar. Sedangkan wakilnya, Gus Firjaun hanya memiliki uang sebesar Rp 4 juta.

“Kami sudah menyusun untuk laporan harta kekayaan, yakni sekitar RP 23 miliar,” kata Hendy Siswanto saat konferensi pers di posko pemenangan Jumat (4/9/2020) malam.

Baca juga: Ketika Santri Bersaing dengan Kiainya Sendiri di Pilkada Jember

Jumlah tersebut akan dilaporkan dalam laporan harta kekayaan pejabat negara.

Hendy merupakan mantan ASN selama 23 tahun di Kementerian Perhubungan.

Dia kemudian pensiun dini dan melajutkan usaha di Jember. Mulai dari bisnis fashion hingga air mineral.

Hendy mengaku menjalani hidup dari nol. Saat masih muda, perjalanan kariernya dimulai dari penjual tape di Pasar Tanjung dan stasiun.

Setelah itu, dia mengadu nasib ke Jakarta dan menjadi PNS. “2015 saya pensiun dini, balik ke Jember,” tutur dia.

Baca juga: Diusung 6 Parpol, Bacalon Bupati Hendy-Gus Firjaun Serahkan Berkas Pendaftaran ke KPU Jember

Sementara itu, Gus Firjaun sendiri mengaku memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4 juta yang ada di rekening pribadinya.

“Saya belum punya rumah, rumah yang ditempati milik istri,” tambah dia.

Sedangkan pondok pesantren yang dikelolanya merupakan peninggalan orang tua, yakni mantan Rais Aam PBNU almarhum KH Achmad Shiddiq.

Selain itu, dia juga memiliki tanah di Kecamatan Mayang, Jember.

“Ada Kendaraan, mobil sepeda motor, Uang Rp 4 juta di rekening 4 juta,” ungkap dia.

Dia sendiri heran ketika dirinya diminta untuk menjadi wakil bupati dari Hendy Siswanto.

Sebab dirinya tidak memiliki persiapan modal yang cukup, terutama materi. “Ketika Pak Hendy meminta saya, saya sampaikan apa adanya,” jelas dia.

Baca juga: Alasan Berkas Pemakzulan Bupati Jember Belum Dikirim ke MA, Ada Perdebatan di Internal DPRD

Gus Firjaun merupakan kiai yang mengenyam pendidikan di pesantren. Selain pernah belajar di MAN 1 Jember, dia juga belajar di Pesantren Tebuireng dan Ploso.

Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Kendiri dan anggota DPRD Jawa Timur.

“Saya diperintah kiai untuk terjun di politik saat pertama PKB lahir,” sebut dia.