"Saya awalnya tidak ingin jadi birokrat. Kemudian orangtua bilang, 'ayo dibenahi jalannya', karena memang kebetulan kedua orangtua saya birokrat," kata Eri saat ditemui seusai acara menanam pohon bersama di Stadion GBT, Sabtu (23/11/2019).
Eri mengungkapkan, ia sempat heran ketika melihat sang ayah sering pulang pada malam hari.
Sedangkan sepengetahuannya, birokrat hanya bekerja hingga siang atau sore.
"Bapak baru pulang jam 21.00 malam. Setelah itu saya baru tahu untuk menjadi lebih baik lagi, terutama dalam membantu masyarakat, kita harus meletakkan diri kita ke birokrat," ujarnya.
Dengan menjadi birokrat, Eri Cahyadi berpikir bahwa birokrasi akan menjadi hebat ketika bisa melakukan swastanisasi birokrasi.
"Gimana cara kerjanya kita jadikan seperti swasta, waktu yang kita kerjakan juga seperti swasta. insya Allah ketika itu bisa dilakukan, manfaat bagi masyarakat akan lebih besar lagi," imbuhnya.
Ditanyai soal menikmati dunia birokrat atau tidak, Eri Cahyadi mengaku menikmatinya sejak awal masuk.