Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Peneliti UGM soal Temuan Mutasi SARS-CoV-2 dan Tingginya Kasus di DIY dan Jateng

Kompas.com - 02/09/2020, 19:59 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan mutasi D614G dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Mutasi itu ditemukan dari pemeriksaan sampel dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Namun, mutasi itu belum bisa dipastikan jadi penyebab tingginya kasus Covid-19 di dua provinsi tersebut.

"Bisa jadi iya, bisa jadi tidak tetapi tidak bisa disimpulkan," kata Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, Gunadi, dalam jumpa pers, Selasa (2/9/2020).

Baca juga: UGM Temukan Mutasi Covid-19 di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Gunadi mengatakan, Pokja Genetik FK-KMK UGM memeriksa 11.250 sampel dari DIY dan 4.311 sampel dari Jawa Tengah.

Setelah diuji lebih lanjut ada empat yang kemungkinan bermutasi.

"Empat itu tiga dari Yogya, satu dari Jawa Tengah, mutasi itu ditemukan tiga dari empat itu, artinya 75 persen," sebut Gunadi.

Gunadi belum yakin adanya mutasi itu jadi penyebab tingginya kasus orang terinfeksi virus corona di DIY dan Jateng karena hanya empat dari ribuan sampel yang bermutasi.

"Sehingga jauh dari ideal, tetapi kalau melihat gambaran global mutasi yang sebesar 75 persen, tiga dari empat. Tapi sekali lagi ini belum bisa menyimpulkan kesana," tegasnya.

Baca juga: Guru Besar UGM: Obat Covid Lewat Uji Klinis, Jangan Buru-Buru Diklaim

Sementara itu, anggota peneliti lainnya dari tim Laboratorium Diagnostik FK-KMK, Titik Nuryastuti, menuturkan sampel isolat yang bermutasi ini ditemukan setelah tim mengumpulkan seluruh sampel yang berasal dari 98 fasilitas kesehatan (faskes) di DIY dan 30 faskes di Jawa Tengah.

"Sampel di DIY lebih dominan, tercatat 11.250 sampel dan 4.311 sampel dari Jawa Tengah. Secara keseluruhan ada 1.083 yang dinyatakan positif," urainya.

 

Titik menjelaskan, mutasi D614G pada virus SARS-CoV-2 lebih infeksius. 

Namun, banyak teori yang mengatakan keterkaitan mutasi ini menyebabkan keparahan pada pasien belum ada buktinya.

"Jadi kita tidak perlu berasumsi terlalu jauh untuk mengaitkan ini dengan keparahan atau klinis dari pasien. Tetapi memang harus diwaspadai bahwa transmisi dari mutasi ini lebih tinggi," tegasnya.

Baca juga: Vaksin Jadi Solusi Hentikan Pandemi? Ini Kata Pakar UGM

Berdasarkan hasil laporan RS Rujukan Covid-19 di DIY 2 September 2020, jumlah kasus positif covid 19 di DIY sebanyak 1.474. Pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.061 orang.

Sedangkan yang meninggal dunia terkonfirmasi positif sebanyak 41 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com