Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fenomena yang Banyak Ditemukan adalah Penularan Covid-19 dalam Keluarga"

Kompas.com - 02/09/2020, 17:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pedagang kelontong di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta meninggal dunia karena Covid-19. Dua anggota keluarganya pun tertular corona.

Menyusul kejadian ini, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 dalam keluarga.

"Fenomena yang banyak ditemukan sekarang adalah penularan dalam keluarga," kata dia, Senin (31/9/2020).

Baca juga: Pedagang Kelontong di Yogyakarta Meninggal karena Covid-19, 2 Anggota Keluarga Ikut Tertular

Terjadi di beberapa wilayah di Yogyakarta

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Heroe mengatakan, kasus penularan Covid-19 dalam keluarga terjadi di beberapa lokasi di Yogyakarta.

"Ada beberapa kasus penularan dalam keluarga seperti di Warungboto (kelurahan), di Kecamatan Keraton ditemukan satu keluarga, Gondokusuman, di Ngampilan juga dtemukan," kata dia.

Dugaan penularan kasus dalam keluarga bersumber dari seseorang yang terpapar di tempat kerja. Setelah terinfeksi, mereka menulari keluarga di rumah.

"Tempat kerja ada memang beberapa perjalanan keluar daerah. Antara rumah dan tempat kerja ketika tracing hasilnya banyak di keluarga dan tempat kerja, karena saat istirahat copot masker dan lupa pakai lagi," katanya.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan Uang Damai dan Mengungsi ke Pulau Lain

 

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Tulari penghuni rumah, toko kelontong ditutup

Kasus terbaru penularan dalam satu keluarga adalah kasus pedagang toko kelontong di Danurejan, Yogyakarta.

Pedagang tersebut bahkan meninggal dunia karena corona.

Berdasarkan tracing, dua anggota keluarga terpapar Covid-19.

"Memang ada kasus itu (meninggal dengan status Covid), pedagang toko kelontong lalu dilakukan swab kepada keluarganya sebanyak 4 orang. Dengan rincian, 1 negatif, dua positif, dan satu belum ada hasil," kata dia.

Saat ini pemerintah pun menutup sementara toko kelontong tersebut untuk menghindari penularan.

"Sudah (kita minta toko kelontong untuk tutup)," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com