Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Hiu Paus Datang ke Botubarani Gorontalo, Semuanya Berjenis Kelamin Jantan

Kompas.com - 31/08/2020, 07:33 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 45 ekor hiu paus (whale shark) tercatat telah mengunjungi kawasan laut Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.

Informasi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar sejak 2016-2020.

Semua individu hiu paus yang berkunjung selama 4 tahun ini berjenis kelamin jantan.

Para petugas hiu paus mengenali satwa  ini melalui corak yang dimiliki. Setiap individu memiliki corak yang berbeda dengan individu lain.

“Kami mengenalinya melalui corak yang ada ditubuhnya melalui Photo ID,” kata Fahri Amar, staf lapangan BPSPL Makassar saat menghadiri peringatan Hari Hiu Paus Internasional di Botubarani, Minggu (30/8/2020).

Baca juga: Sebelum Ditemukan Mati dengan Perut Penuh Pasir, Hiu Paus Mondar-mandir di Pesisir Kulon Progo

Selama riset ini para petugas lapangan belum menjumpai kedatangan hiu paus yang berkelamin betina.

Yang datang mendekati kawasan perkampungan warga ini semua berjenis kelamin jantan, mulai dari yang remaja hingga dewasa.

“Kami belum pernah menjumpai hiu paus betina,” kata Fahri Amar.

Fahri Amar menjelaskan kawanan hiu paus yang acap ke perairan ini tertarik dengan banyak plankton dan ikan kecil yang banyak ditemukan di perairan tepi perkampungan ini.

Bentuk pantai yang berbatu dan curam memungkinkan hiu paus mendekat hingga terlihat oleh masyarakat yang berada di tepi pantai.

“Plankton dan ikan-ikan kecil di sini sangat disukai hiu paus,” ujar Fahri Amar.

Fahri Aman menjelaskan keberadaan hiu paus di sini sangat menguntungkan bagi warga sekitar.

Banyak wisatawan mancanegara dan nusantara yang datang yang berenang dengan satwa raksasa pengelana samudera ini.

“Bagi wisatawan yang ingin melihat hiu paus di Gorontalo kami rekomendasikan untuk datang pada bulan April hingga Agustus. Di luar bulan-bulan tersebut kami tidak menyarankan karena hiu paus tidak berada di sini,” tutur Fahri Amar.

Baca juga: Ditemukan Banyak Pasir dalam Perut Hiu Paus yang Mati Terdampar di Pantai Kulon Progo


Meski mudah ditemukan di Botubarani, hiu paus di sini tetap hidup dengan keterancaman.

Bahaya yang mengincar langsung adalah lalu lalang kapal penangkap ikan yang mengambil balok es batu yang pabriknya berada di kawasan ini.

Lintasan kapal ini berada di zona interaksi, sehingga potensi untuk terkena baling-baling kapal sangat terbuka meskipun hingga kini belum terjadi kecelakaan.

Dalam peringatan hari hiu paus internasional ini, Kepala Dinas Pariwisata Rifli Katili berharap adanya satwa ini dapat mengemabngkan pariwisata di Gorontalo.

Untuk meningkatkan kualitas layanan, Dinas Pariwisata terus menambah fasilitas untuk wisatawan.

“Tahun depan kawasan Botubarani harus berubah lebih baik, ini perlu sinergi semua pihak,” kata Rifli Katili.

Pada momen peringatan ini Rifli Katili mengajak masyarakat dan Pemerintah Desa Botubarani untuk menjaga dan meelstarikan keberadaan hiu paus yang ering muncul di desa ini.

“Hari Paus Internasional ini adalah momentum untuk mempromosikan dan memperbaiki pengelolaan konservasi hiu paus Botubarani,” tutur Rifli Katili.

Saat perayaan peringatan ini digelar, tak satu pun hiu paus muncul. Namun kemarin seekor menampakkan diri pada pagi hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com