Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertembak Polisi di Bagian Kepala, Anjas Kritis Lalu Meninggal Dunia

Kompas.com - 30/08/2020, 18:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anjas (23) warga Jalan Barukang 3, Makassar dan dua rekannya Iqbal (22) serta Amar (18) menjadi korban penembakan polisi pada Minggu (30/8/2020).

Anjas yang mengalami luka di kepala sempat kritis dan dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara

Sementara Iqbal dan Amar mengalami luka tembak di bagian betis.

Baca juga: Tiga Warga Diduga Jadi Korban Salah Tembak Polisi, Ini Kata Kapolres Pelabuhan Makassar

Menurut Jawad, ayah Anjas peristiwa tersebut berawal saat anaknya izin menginap di rumah temannya karena ingin ke tempat pelelangan ikan.

Saat berada di dalam rumah, Jawad sempat mendengar letusan senjata berkali-kali. Namun ia tak tahu pasti kronologis sang anak bisa tertembak.

Kejadian penembakan sekitar pukul 01.30 Wita. Jawad memastikan saat penembakan terjadi, tak ada ada perang kelompok di sekitar lokasi.

"Saya juga tidak tahu ceritanya bagaimana karena yang korban 3 ini kena tembak. Pas teriak Binmas, jangan menembak, baru berhenti menembak. Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak," kata Jawad saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Ia bercerita mendapatkan informasi jika tembakan itu dilepaskan oleh polisi.

"Pas sudah berhenti baru dikejar sama warga. Tidak ada perang, cuma tiba-tiba saja," ujar Jawad.

Baca juga: Satu Warga Makassar yang Kena Tembak Polisi Meninggal Dunia

Diteriaki maling oleh warga

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Sementara itu Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Kadarislam mengatakan polisi mengeluarkan tembakan peringatan karena diteriaki maling oleh warga.

AKBP Kadarislam bercerita kasus tersebut berawal saat polisi hendak menyelidiki kasus pengeroyokan. Petugas kemudian menanyakan alamat kepada pemuda yang sedang minum minuman keras.

Saat bertanya, tiba-tiba ada yang memukul petugas dari belakang. Polisi yang bertugas kemudian menunjukkan kartu identitas.

Baca juga: Buntut Penembakan 3 Warga, 6 Polisi Diperiksa Propam Polda Sulsel

Kondisi pun memanas ketika anggota polisi yang dipukul diteriaki pencuri. Akibatnya warga yang ada di lokasi mengejar aparat kepolisian.

Merasa terpojokkan, polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan.

"Cuma sekarang lagi mau dicari kenapa bisa ada warga ketembak begitu," katanya.

Ia mengatakan semua personel yang ada di lokasi kejadian tadi malam diperiksa polda untuk menyelidiki kasus penembakan itu.

Baca juga: Menlu Retno Minta Malaysia Investigasi Kasus Penembakan WNI Secara Transparan

6 polisi diperiksa propam

Ilustrasi pistol 9 mm.Shutterstock Ilustrasi pistol 9 mm.
Usai penembakan tersebut, enam polisi diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan ( Propam) Polda Sulsel.

Enam polisi tersebut berasal dari Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan Makassar.

AKBP Kadarislam menjamin transparansi pemeriksaan polisi yang diduga melepas tembakan yang mengenai warga.

Apalagi diketahui jika 3 pemuda yang tertembak itu bukan bagian dari para pemuda mabuk yang ditanyai alamat oleh petugas.

"Korban sudah kami temui dan keluarganya. Kami tetap transparan kalau ada anggota yang salah itu tetap akan kami tindak," ujar Kadarislam.

Baca juga: Pakar Sebut Penembakan Pengusaha Pelayaran di Kelapa Gading Berkait Faktor Ekonomi dan Groupthink

Kadarislam menjelaskan jika keluarga korban saat ini keberatan atas peristiwa yang menimpa anaknya. Untuk itu dirinya akan kembali menemui keluarga korban.

Mantan Kapolres Bone ini mengatakan ada kemungkinan jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakam ini bertambah

Namun dia belum bisa memastikan ada unsur kesengajaan dalam insiden penembakan tersebut.

Menurut Kadarislam, anggota polisi yang melakukan tembakan peringatan menggunakan peluru tajam.

"Dugaan sementara salah tembak. Iya (pakai) peluru tajam," kata Kadarislam.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan | Editor: Farid Assifa, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com