Susanto mengatakan, warga di sana hanya diberi kesempatan untuk memanfaatkan lahan tersebut manakala tidak sedang digunakan untuk latihan.
Hal tersebut, katanya, sebagai bentuk kepedulian TNI AD untuk membantu warga sekitar.
"Mereka sudah menyadari bahwa lahan tersebut bukan miliknya dan karena kebaikan TNI AD diberi kesempatan untuk menggarap tanpa bagi hasil," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Polwan Gadungan Berpangkat AKBP Tipu Suami dan Keluarganya Rp 204 Juta
Masih dikatakan Susanto, warga setempat telah menyadari penggunaan lahan itu, sehingga pada saat digunakan untuk latihan, warga akan menghentikan aktivitasnya untuk menghindari kerawanan.
Menurut Susanto, warga yang memanfaatkan wilayah tersebut telah memahami kesepakatan yang dibuat.
Namun, justru banyak pihak yang ingin memperkeruh dengan membenturkan warga dengan TNI AD.
"Kalau kita ikuti prosedur yang sebenarnyam, pasti harus kosong dan tak boleh dijamah masyarakat. Namun, karena doktrin kita harus manunggal bersama rakyat, maka kita bantu warga sekitar dengan memperbolehkan menggarap lahan saat tidak digunakan untuk latihan," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Petani Melon yang Terdampak Latihan TNI di Urut Sewu Kebumen