Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swab Massal, 51 ASN Pemkot Ambon Positif Terpapar Covid-19

Kompas.com - 24/08/2020, 17:02 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak 51 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Ambon terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan swab secara massal dalam sebulan terakhir.

“Jumlah ASN yang sudah menjalani swab itu berjumlah 386 ASN. Dari 386 itu yang hasil sudah keluar 215, yang belum keluar 171, dan ASN yang terkonfirmasi positif itu 51 orang,” kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy kepada wartawan di Kantor Wali Kota Ambon, Senin (24/8/2020) sore.

Baca juga: Akhir Cerita Carol Marie, Penyelam Pertama yang Hilang di Teluk Ambon...

Dari 51 ASN yang terkonfirmasi terpapar Covid-19, dua di antaranya merupakan pejabat eselon II.

“Termasuk dua di antaranya itu pejabat eselon II ya, sedangkan 164 itu negatif. Kita lagi tunggu 171 yang hasilnya belum keluar,” ujarnya.

Baca juga: Karyawan Freeport Demo dan Blokade Jalan Tambang di Tembagapura, Ini Tuntutannya

Ratusan ASN yang mengikuti swab massal berasal dari berbagai dinas dan OPD yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat, di antaranya dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup, Satpol PP, dinas perhubungan, dinas perdagangan.

Richard mengatakan, pemeriksaan swab secara massal untuk seluruh ASN Pemkot Ambon dilakukan sebagai komitmen Pemkot Ambon memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran.

“Jadi jangan sampai terkesan kita tutup-tutupi, enggak, ini realita. Kalau kita mau lakukan ke masyarakat, minimal kita harus menjadi contoh yang baik. Oleh karena itu seluruh ASN  di unit-unit pelayanan wajib swab,” ungkapnya.

Richard berharap 171 spesimen ASN yang masih diuji di laboratorium hasilnya segera keluar sehingga pemerintah kota dapat mengambil langkah pencegahan.

“Saya berharap kalau ada terkonfirmasi itu sekecil mungkin,” ujarnya.

Hingga saat ini total kasus terkonfirmasi di Kota Ambon berjumlah 1.262 kasus.

Rinciannya 695 pasien dinyatakan sembuh, 23 pasien meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan. 

Kendala

Richard mengungkapkan saat ini masih ada 510 sampel spesimen Covid-19 yang mengantre di laboratorium untuk diperiksa.

Dalam sebulan terakhir ini ada 3.339 sampel spesimen yang masuk di laboratorium untuk diperiksa.

Dari jumlah itu baru 2.729 sampel yang hasilnya telah keluar dan sisanya masih menunggu pemeriksaan.

“Sejak 3 Juli-19 Agustus 2020, total 3.339 orang warga kota Ambon yang telah ikut swab tes. Hasilnya, 2.729 telah keluar sedangkan 510 sampel belum keluar hasilnya,” kata Richard.

Dari 3.339 sampel spesimen yang diuji di laboratorium itu, 386 sampel berasal dari ASN Pemerintah Kota Ambon.

Richard menjelaskan, idealnya hasil uji swab sudah harus keluar 1x24 jam sehingga gugus tugas dapat segera mengambil langkah pencegahan.

Selama ini hasil uji swab baru keluar setelah empat sampai lima diperiksa di laboratorium.

“Itu problemnya. Mereka yang sudah di-swab, tapi kalau belum tahu hasil tetap di rumah, sangat beresiko, orang lain bisa terpapar jika mereka terkonfirmasi. Syukur negatif, tapi jika positif empat hari karantina bisa saja dia berkomunikasi dengan istri, suami, atau anak, dan kita harus menambah beban lagi untuk swab bagi mereka,” jelasnya.

Pemerintah Kota Ambon saat ini gencar melakukan swab terhadap setiap orangyang diduga berkontak langsung dengan pasien positif, termasuk yang dilakukan untuk para ASN di lingkup Pemkot Ambon.

Namun, kata Richard upaya yang dilakukan itu terkendala karena waktu untuk mengetahui hasil swab relatif sangat lama.

“Itu karena Kota Ambon ini tidak punya laboratorium, selama ini kita andalkan BTKL dan Balai POM,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com