Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jemput Paksa Jenazah Pasien Corona dari RS Terjadi Lagi di Batam

Kompas.com - 20/08/2020, 07:03 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kota Batam, Keplauan Riau (Kepri), kembali dibuat repot.

Pasalnya, pada Selasa (18/8/2020) malam, sejumlah warga datang dan membawa paksa jenazah pasien corona atau Covid-19 dari Ruang Jenazah Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.

Kejadian ini membuat Dinkes Batam harus bekerja ekstra untuk mengambil dan memeriksa sampel swab keluarga pasien, khususnya warga yang datang dan mengambil paksa jenazah di rumah sakit.

Baca juga: Pidato Ulang Tahun, Pendiri Xiaomi Sebut Nama Karyawati Pabrik di Batam

Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi membenarkan hal tersebut.

Didi mengatakan, pihaknya akan secepatnya melakukan penelusuran terhadap pihak keluarga dan warga yang sempat melakukan takziah di rumah duka.

“Benar, secepatnya akan kami lakukan tracing untuk memutus penyebaran virus tersebut,” kata Didi saat dikonfirmasi, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Versi Keluarga soal Hendri Alfred Bakari yang Diduga Tewas karena Dianiaya Polisi di Batam

Adapun jenazah pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berinisial R (65) yang merupakan Warga Bengkong Indah 2, Batam.

R dirawat di RS Budi Kemuliaan sejak 15 Agustus 2020, karena penyakit yang dideritanya memiliki kemiripan dengan gejala Covid-19.

Berdasarkan hasil pemeriksaan swab, pasien dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Namun, 2 jam sebelum hasil itu keluar, R telah meninggal dunia, hingga akhirnya dibawa paksa pihak keluarga untuk pulang ke rumah duka.

“Nantinya, jika hasil swabnya positif, maka (keluarga pasien) akan langsung dibawa ke RSKI Covid-19 Pulau Galang untuk diisolasi. Namun jika negatif, baru diproses polisi,” kata Didi.

Sementara itu, Direktur RS Budi Kemuliaan Batam Anjari membenarkan adanya penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 .

“Kejadianya sekitar pukul 22.00 WIB, malam kemarin,” kata Anjari.

Menurut Anjari, pihak rumah sakit telah berusaha membujuk agar keluarga pasien bersabar.

“Kami dari rumah sakit juga tidak menginginkan adanya kesalahpahaman, karena tadi malam warga yang datang banyak sekali, jadi kami tidak bisa berbuat banyak," kata Anjari.

Setelah kejadian itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam.

Bahkan salah satu dokter RSBK sedang dimintai keterangan di Polresta Barelang.

“Mudah-mudahan saja kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk ke depannya,” kata Anjari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com