Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Pemburu Uang Rp 75.000, Berhasil karena "Mantengin" Laptop, Ada yang Gagal karena Telat 2 Menit

Kompas.com - 19/08/2020, 11:50 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Shabrina (27) tersenyum. Ia begitu kegirangan mendapat uang pecahan baru Rp 75.000 yang ada di tangannya.

“Alhamdulillah dapat, Mbak,” ujar Shabrina kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Shabrina menceritakan betapa menegangkannya mendapat uang tersebut. Sejak diumumkan Bank Indonesia bahwa pemesanan penukaran online dimulai pada 17 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB, ia sudah duduk di depan laptop sejak pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Cerita Penukaran Uang Rp 75.000 di Papua, Ada yang Menunggu 2 Minggu

Tak tanggung-tanggung, ia membuka enam tab sekaligus dan kerap me-refresh laptopnya. Begitu pukul 15.00 WIB, ia langsung berburu.

“Rasanya kayak kita berburu flash sale. Cepet-cepetan gitu. Buka enam tab ada juga error-nya. Alhamdulillah dapat empat lembar,” tutur Shabrina.

Empat lembar tersebut, sambung Shabrina, untuk dirinya, ayah, ibu, dan adiknya. Uang Rp 75.000 ini tentunya akan menambah koleksi dirinya.

Baca juga: Cerita Orangtua yang Anaknya Ada di Uang Rp 75.000: Saat Pemotretan Katanya Rahasia

 

Ditawar Rp 50 juta

Shabrina menjadi kolektor pribadi uang terinspirasi dari sang ayah yang merupakan mantan pegawai Bank Indonesia, Irwan Ridwan (56).

Sang ayah memiliki banyak koleksi, terutama seri Soekarno. Uang yang nilainya tidak lebih dari Rp 500.000 pernah ditawar Rp 50 juta.

“Ayah saya enggak kasih, karena kan itu buat koleksi pribadi, bukan untuk diperjualbelikan,” ungkap Shabrina.

Baca juga: Kisah Pemburu Uang Baru Rp 75.000, Tukar di Bandung hingga Full Booked

Sang ayah, Irwan Ridwan, mengaku memiliki uang seri Soekarno dari tahun 1964, seri bunga, dan koin dari tahun 1945 sampai 2005.

Dari berbagai koleksinya, yang sulit didapat adalah seri bunga berwarna kuning. Uang tersebut ia dapatkan dari BI Pontianak.

“Kalau yang seri Soekarno, nilai paling kecil Rp 1. Saya punya satu set gitu, disimpan dengan sangat rapi seperti perangko atau album foto. Yang penting jangan di-laminating,” ucapnya.

 

Pendaftaran pukul 15.00, pukul 15.02 sudah habis

Penukar uang di kantor Bank Indonesia Bandung yang memiliki cerita lainnya adalah Audrey. Warga Cianjur ini gagal mendapat uang Rp 75.000.

“Pendaftaran kan dibuka 17 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB. Saya baru bisa masuk pukul 15.02, sudah tutup, sudah habis,” imbuh dia.

Ada teman ibunya yang berhasil memesan pukul 15.00 WIB. Orang tersebut meminta Audrey untuk menukar uang tersebut ke BI Bandung.

“Jadi saya nukar punya temannya ibu saya. Lumayan dari Cianjur subuh pakai motor untuk nukar uang ke sini,” ungkap Audrey.

Hanya jarak semenit, sudah kehabisan

Penukar lainnya, Melia, mengaku ingin membeli dua untuk dia dan adiknya. Namun, yang berhasil hanya satu.

Padahal, jaraknya hanya satu menit. Ia pada pukul 15.01 WIB, sedangkan adiknya pukul 15.02 WIB. Pada saat yang sama ada lokasi yang masih bisa melakukan penukaran, yakni di BI Tasik dan Cirebon.

“Tapi, enggak mungkinlah ke sana, kejauhan,” kata dia.

Berita sebelumnya, pada 17 Agustus 2020, Bank Indonesia dan pemerintah menerbitkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI. Uang pecahan baru Rp 75.000 itu diterbitkan dalam rangka memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI.

Untuk mendapatkan uang Rp 75.000, masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran secara online dengan mengisi formulir pemesanan pada aplikasi di situs web Bank Indonesia melalui https://pintar.bi.go.id dengan syarat 1 KTP satu lembar uang.

Uang ini diburu banyak orang karena jumlahnya yang terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com