Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Motivasi Risma untuk Warga Surabaya | Jenazah Gadis Kembali Hidup Saat Dimandikan

Kompas.com - 19/08/2020, 06:25 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan motivasi kepada warga Surabaya agar memiliki mental kuat dan pantang menyerah.

Hal itu kembali ditekankan Risma, karena pembangunan infrastruktur tak akan ada artinya tanpa dibarengi dengan kualitas manusia.

Dengan kualitas yang mumpuni, ia berharap ke depan warganya tidak menjadi penonton di kotanya sendiri.

Sementara di Probolinggo, Jawa Timur, jenazah seorang bocah berinisial SMW (12), kembali hidup saat dimandikan keluarga.

Peristiwa tersebut sontak mengejutkan keluarga dan warga sekitar.

Meski sempat bangkit dari kematiannya, namun SMW kembali dinyatakan meninggal dunia sejam kemudian.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Motivasi Risma sebelum lengser dari jabatannya

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniDok. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memotivasi warganya agar memiliki mental kuat dan pantang menyerah.

Hal itu disampaikan Risma, karena pembangunan infrastruktur yang dilakukan tak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan kualitas manusianya.

"Tujuan saya memang untuk membangun motivasi karena tidak ada gunanya saya bangun Surabaya bagus-bagus, tapi manusianya tidak mendapatkan apa-apa, kan eman (sayang)," tutur Risma.

Dengan motivasi itu, ia berharap ke depan warga Surabaya bisa dapat lebih bersaing dan tidak menjadi penonton di kotanya sendiri.

Baca juga: Risma Pamit: Tak Ada Gunanya Saya Bangun Surabaya Bagus-bagus, tapi Manusianya Tak Dapat Apa-apa

2. Jenazah gadis kembali hidup saat dimandikan

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Kabar menghebohkan datang dari Probolinggo, Jawa Timur.

Pasalnya, jenazah seorang gadis berinisial SMW (12), warga Desa Lumbang, Kuning, Kecamatan Lumbang, dikabarkan kembali hidup saat dimandikan oleh pihak keluarga.

Padahal, SMW sebelumnya telah dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit yang merawatnya.

Meski sempat hidup, namun akhirnya sejam kemudian SMW kembali dinyatakan meninggal dunia.

“Terjadi peristiwa mengejutkan. Ketika jenazah SMW dimandikan, keluarga terkejut melihat korban membuka mata, berkedip, atau hidup lagi. Melihat kejadian tersebut, korban langsung dibawa masuk oleh keluarga ke dalam rumah,” ujar Kapolsek Lumbang AKP M Dugel saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Keluarga Kaget Saat Jenazah Gadis Ini Dimandikan, Dia Buka Mata, Berkedip, dan Hidup Lagi

3. Pengakuan pengemudi ambulans yang tak diberi jalan

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans

Pengemudi sopir ambulans, Damis Sutendi menyayangkan sikap dari pengemudi mobil kijang yang tak memberikan jalan saat dirinya sedang mengantarkan pasien kritis.

Pasalnya, akibat insiden itu ia menjadi terlambat mengantarkan pasien yang diketahui sedang mengalami pecah pembuluh darah ke rumah sakit.

Pasien tersebut akhirnya meninggal dunia, meski sempat mendapat perawatan medis.

Dengan kejadian itu, ia berharap tidak kembali terulang peristiwa serupa.

"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," kata dia.

Baca juga: Pengakuan Sopir Ambulans yang Dihalangi Mobil hingga Bocah Pecah Pembuluh Darah Meninggal: Padahal Sudah Minta Jalan

4. Mobil kijang yang halangi ambulans gunakan plat palsu

Ilustrasi ambulans.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi ambulans.

Kasus ambulans di Garut, Jawa Barat, yang tidak diberi jalan oleh pengemudi mobil kijang menjadi perhatian aparat kepolisian.

Mendapat informasi itu, jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Garut langsung turun tangan melakukan pengecekan kendaraan yang disebut menghalangi laju ambulans tersebut.

Namun saat dilakukan pemeriksaan kepada pemilik mobil, ternyata kendaraannya itu tidak pernah digunakan.

Dengan demikian, polisi menduga mobil kijang yang menghalangi ambulans tersebut menggunakan plat nomor palsu.

"Menurut pemilik kendaraan tersebut, sejak tanggal 6 Agustus sampai tanggal 17 Agustus 2020, mobil tersebut tidak pernah keluar garasi, apalagi sampai ke Garut," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat.

Baca juga: Mobil yang Disebut Menghalangi Ambulans Ternyata Tidak Pernah Keluar Garasi

5. Jemaat Gereja HKBP ricuh

Kericuhan antar jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berlangsung panas pada Minggu (16/8/2020) siang.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kericuhan antar jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berlangsung panas pada Minggu (16/8/2020) siang.

Kericuhan antarjemaat terjadi di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/8/2020) siang.

Dari informasi yang dihimpun, kericuhan itu disebabkan karena adanya konflik internal antarjemaat gereja.

Meski sempat membuat kemacetan, namun aksi tersebut akhirnya dapat dikondisikan aparat kepolisian yang berjaga.

"Itu (kericuhan) masalah internal dari pihak (gereja) HKBP, kami pengamanan saja kemarin," kata Kapolsek Cibinong Kompol Yudi Kusyadi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/8/2020).

Baca juga: Jemaat Gereja HKBP Cibinong Ricuh Saling Dorong dan Ejek, Diduga Masalah Internal

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Afdhalul Ikhsan, Ari Maulana Karang, Ahmad Faisol | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com